KORANHARIANBANYUASIN.ID - Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih 2024, Polres Prabumulih memperlihatkan keseriusannya dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Pada Kamis, 8 Agustus 2024, di halaman parkir komplek perkantoran Pemerintah Kota Prabumulih, Polres Prabumulih menggelar gladi simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkot) yang bertujuan untuk mempersiapkan skenario pengamanan dalam menghadapi potensi gangguan yang mungkin terjadi selama Pilkada.
Simulasi ini tidak hanya melibatkan pejabat utama (PJU) Polres Prabumulih, tetapi juga ratusan personel dari berbagai fungsi yang ada di Polres Prabumulih. Bahkan, BKO Brimob dari Batalyon D PALI juga turut berpartisipasi dalam gladi ini. Selain itu juga, dikerahkan mobil AWC (Air Water Canon), mobil penjinak bom dan sarana prasarana lainnya.
Dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Prabumulih, Kompol Harmianto, seluruh personel yang terlibat tampak menunjukkan kekompakan dalam mengatasi berbagai potensi ancaman, termasuk aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok massa yang tidak terima dengan hasil penyelenggaraan Pilkada.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Jus yang Cocok Diminum Saat Pagi Hari untuk Memulai Hari dengan Segar dan Sehat
Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo SIK, yang turut hadir dalam simulasi ini, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan gladi persiapan untuk pelaksanaan Sispamkota yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada Sabtu, 10 Agustus 2024 mendatang.
"Sebelumnya, kami dari Polres Prabumulih telah melakukan latihan secara parsial. Namun, mulai hari ini kami bergabung dengan rekan-rekan dari Satbrimobda Sumsel untuk meningkatkan sinergi dalam pengamanan Pilkada," ungkapnya.
Dijelaskan perwira Polri jebolan akademi kepolisian (Akpol) ini, sispamkota merupakan salah satu protokol tetap (protap) yang harus dilakukan sebagai bagian dari latihan operasi mantap praja yang memasuki masa Operasi Mantap Praja (OMP) tahun 2024.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Gaya dalam Renang: Panduan Lengkap untuk Pemula dan Profesional
AKBP Endro Aribowo menjelaskan bahwa dalam gladi ini, berbagai skenario telah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan eskalasi kerawanan.
"Kami telah menyusun skenario mulai dari situasi aman yang digambarkan sebagai zona hijau, kemudian meningkat menjadi kuning, hingga situasi kritis yang digambarkan sebagai zona merah," bebernya.
Skenario ini mencakup berbagai situasi yang mungkin terjadi, mulai dari unjuk rasa damai hingga kerusuhan yang memerlukan tindakan tegas dari pihak kepolisian dan satuan Brimob.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Medali Emas Pertama Indonesia Diraih Veddriq Leonardo
Dalam gladi ini juga diperagakan bagaimana tim penjinak bom (Jibom) dari Gegana Satbrimob Polda Sumsel melakukan prosedur penjinakan bom jika ditemukan ancaman bahan peledak.
AKBP Endro Aribowo menekankan bahwa melalui Sispamkota ini, diharapkan seluruh personel memiliki kesamaan persepsi dan cara pandang dalam bertindak.
"Mulai dari penanganan awal oleh personel Polres Prabumulih, hingga jika terjadi eskalasi masalah yang lebih serius, penanganan akan diserahkan secara bertahap kepada rekan-rekan Brimob sesuai dengan tugas pokok mereka dalam menangani kerusuhan massa yang bersifat anarkis," jelasnya.