Pandangan Hukum dan Sosial
Di banyak negara, konsumsi daging kucing dianggap ilegal atau setidaknya tidak diterima secara sosial.
Misalnya, di Indonesia, meskipun tidak ada undang-undang yang secara eksplisit melarang konsumsi daging kucing, praktik ini jarang terjadi dan biasanya dianggap tabu.
Di banyak negara lain, seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, konsumsi daging kucing adalah ilegal dan dapat dihukum.
Di Cina, ada gerakan yang semakin kuat untuk melarang perdagangan dan konsumsi daging anjing dan kucing.
Pada tahun 2020, pemerintah Cina menghapus kucing dan anjing dari daftar hewan yang dapat dikonsumsi sebagai makanan.
Ini merupakan langkah besar menuju perlindungan hewan di negara tersebut.
Alternatif Pengobatan yang Aman dan Efektif
Daripada mengandalkan daging kucing untuk tujuan pengobatan, ada banyak alternatif yang lebih aman dan terbukti secara ilmiah yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan.
Berikut beberapa contoh:
- Asma dan Masalah Pernapasan
Ada berbagai obat yang efektif untuk mengobati asma, termasuk inhaler bronkodilator dan kortikosteroid.
Terapi pernapasan dan latihan pernapasan juga dapat membantu mengelola gejala asma tanpa perlu mengonsumsi daging kucing.
- Rematik dan Nyeri Sendi
Untuk mengobati rematik, dokter sering meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau terapi fisik.
Dalam beberapa kasus, terapi panas dan dingin juga dapat membantu meredakan nyeri sendi.