Wahai kaum ibu, sungguh mulia peranmu. Tak mengapa engkau berkarir juga di media.
Namun, ada rambu-rambu yang harus ditaati agar engkau tak salah arah. Apa sajakah itu?
Pertama, pahami tujuan hidup agar paham tujuan ngonten. Sebagai seorang muslim, tujuan hidup kita adalah meraih rida-Nya Allah Swt. di akhir kehidupan kita (surga).
Bagaimana cara menempuhnya? Yakni melakukan aktivitas yang senantiasa bernilai pahala, sebagai bekal kita ke surga.
Demikianlah, jika dengan konten yang akan kita buat, segala sesuatu disandarkan kepada Allah Swt., untuk meraih rida-Nya. Maka kita tidak akan tersandera algoritma.
Sebab, satu konten yang kita buat, kemudian konten itu bermanfaat untuk orang yang melihatnya, jelaslah pahala dari Allah akan kita raih.
Kita tidak akan terpusingkan dengan insight yang tidak berkembang.
Itulah realitasnya dunia, sangat fana. Semakin dikejar, semakin membuat kita terlena.
Ubah mindset materi oriented kita dengan akhirat oriented.
Yakinlah, konten yang bermanfaat yakni yang semakin membuat penonton dekat dengan Rabb-Nya, akan membuahkan pahala jariyah.
Pahala yang tidak akan terputus meskipun kita sudah meninggal dunia. Masya Allah.
Kedua, pahami konsep rezeki dengan benar. Rezeki itu dari Allah Swt.
Allah Swt. tetapkan rezekinya, sebagaimana firman-Nya, "Dan tidak ada satu pun hewan melata di muka bumi ini, kecuali rezekinya telah ditetapkan oleh Allah.” (QS Hûd: 6)
Tugas manusia hanyalah berusaha bagaimana memberi nilai atas rezeki yang Allah datangkan. Dengan cara yang benar atau sebaliknya.
Meskipun, para ulama menyebut sebab datangnya rezeki tergantung pada tawakal kita pada Allah Swt.
Sebagaimana sabda Nabi Saw. “Jika kalian bertawakal dengan tawakal yang sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian,