KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pemprov Sumsel terus menjalankan sejumlah program untuk mempercepat akselerasi perluasan tanam di wilayah Provinsi Sumsel.
Sekda Sumsel, Edward Chandra mengungkapkan Sumsel yang memiliki luas baku sawah sebesar 470.602 hektar, dimana 73% diantaranya merupakan lahan rawa.
Mengalami peningkatan 519.484 hektar atau bertambah 48.880 hektar, dengan jumlah luas baku sawah terbesar kedua di Indonesia setelah Kalimantan Selatan.
BACA JUGA: Pemprov Sumsel Siap Terus Sinergi Bersama BNN Sumsel Berantas Peredaran Narkoba
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Turun Tangan: PLTU Muara Enim dan Banyuasin Menuju Penyelesaian
Dengan peningkatan ini tentunya diharapkan akan ada peningkatan produksi padi di Sumsel.
Peningkatan produksi padi menjadi sangat penting karena komoditi ini merupakan komoditi pangan pokok masyarakat Indonesia.
Angka konsumsi beras di Sumsel setiap bulan rata-rata sebesar 70.000 ton hingga 72.500 ton.
BACA JUGA:Kolaborasi Hebat: Sumsel Gandeng TBEA untuk Wujudkan PLTS 300 MW
BACA JUGA:Kunker ke Empat Lawang, Pj Ketua TP PKK Sumsel: Manfaatkan Potensi Ikan Sumber Protein Keluarga
Sehingga dari produksi Sumsel tersebut mengalami surplus rata-rata sebesar 600.000 hingga 700.000 ton. Akan tetapi, komoditi beras masih menjadi salah satu komoditi penyumbang inflasi di Sumsel.
Selain itu juga produktivitas tanaman padi Sumatera Selatan sejak Tahun 2022 telah melebihi produktivitas nasional.
Pada Tahun 2023, tercatat sebesar 56,19 kuintal/hektar berada di atas nasional sebesar 52,85 kuintal/hektar.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Komitmen Ciptakan Pilkada Serentak di Sumsel Berjalan Aman dan Damai
BACA JUGA:OJK Sumbagsel Pecahkan Rekor MURI, Satu Rekening Satu Pelajar SLB di Sumsel dan Babel