Mengapa Singkong Hangat Bisa Membuat Anda Kentut? Jawaban Ilmiahnya Disini!"

Selasa 27 Aug 2024 - 17:38 WIB
Reporter : Apriyanti
Editor : Apriyanti

Untuk memahami apakah mitos ini memiliki dasar ilmiah, kita perlu memahami terlebih dahulu kandungan nutrisi dalam singkong.

Singkong adalah sumber karbohidrat yang kaya, terutama pati. Dalam singkong juga terdapat serat, vitamin C, vitamin B, serta beberapa mineral penting seperti kalsium, fosfor, dan potasium.

Pati yang terdapat dalam singkong terdiri atas amilosa dan amilopektin.

Amilopektin adalah jenis pati yang lebih mudah dicerna oleh tubuh, sementara amilosa adalah jenis pati yang lebih tahan terhadap pencernaan dan sering disebut sebagai pati resisten.

Pati Resisten dan Produksi Gas

Pati resisten adalah sejenis serat yang tidak dapat dicerna di usus halus dan akan masuk ke usus besar.

Di usus besar, pati resisten ini akan difermentasi oleh bakteri usus menjadi gas dan asam lemak rantai pendek.

Proses fermentasi inilah yang dapat menyebabkan produksi gas, seperti hidrogen, metana, dan karbondioksida, yang akhirnya keluar sebagai kentut.

Singkong, terutama yang diolah menjadi makanan hangat seperti rebusan atau kukusan, masih mengandung pati resisten dalam jumlah yang signifikan.

Ketika kita makan singkong dalam kondisi ini, pati resisten yang tidak tercerna akan mengalami fermentasi di usus besar, yang bisa menghasilkan gas.

Peran Serat dalam Produksi Gas

Selain pati resisten, singkong juga mengandung serat pangan yang tinggi.

Serat pangan yang tidak larut juga berkontribusi pada produksi gas karena tidak dicerna di usus halus dan difermentasi oleh bakteri di usus besar.

Serat tidak larut ini membantu pergerakan usus dan memberikan efek "massal" pada feses, yang juga dapat menyebabkan peningkatan produksi gas dan sering kali berujung pada kentut.

Pengaruh Pemanasan pada Singkong

Makan singkong dalam kondisi hangat mungkin meningkatkan produksi gas karena proses pemanasan dapat mengubah struktur pati dalam singkong.

Kategori :