Menurut beberapa laporan, setiap episode "Goblin" menghasilkan sekitar 1,2 miliar KRW (sekitar 1 juta USD) dari iklan saja.
Dengan total 16 episode, jumlah ini dengan cepat meningkat menjadi sekitar 19,2 miliar KRW (sekitar 16 juta USD) hanya dari penayangan di Korea.
Selain dari penayangan domestik, "Goblin" juga dijual ke berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Jepang, Tiongkok, dan beberapa negara di Asia Tenggara serta Amerika Utara dan Eropa.
Penjualan hak siar ini menambah pundi-pundi keuntungan "Goblin".
Menurut laporan, "Goblin" dijual ke Tiongkok dengan harga sekitar 20 juta USD, meskipun tidak ditayangkan di Tiongkok karena pembatasan konten asing.
Di Jepang dan negara lainnya, penjualan hak siar juga menghasilkan keuntungan signifikan, meskipun jumlah pastinya sulit diestimasi.
Namun, diperkirakan total pendapatan dari penjualan hak siar internasional mencapai lebih dari 30 juta USD.
5. Pendapatan dari Platform Digital dan Produk Terkait
Selain dari penayangan televisi, "Goblin" juga tersedia di berbagai platform streaming seperti Netflix, yang turut menambah pendapatan drama ini.
Platform streaming ini membayar harga premium untuk mendapatkan hak distribusi drama populer, mengingat permintaan tinggi dari penonton global.
Pendapatan dari platform digital ini juga menambah keuntungan "Goblin", meskipun jumlah pastinya tidak diungkapkan oleh pihak produksi.
Lebih jauh, "Goblin" juga menghasilkan keuntungan dari penjualan merchandise, album soundtrack, dan produk terkait lainnya.
OST "Goblin" sendiri sangat populer dan bahkan merajai tangga lagu di Korea Selatan.
Penjualan fisik dan digital OST ini juga menambah pemasukan bagi tim produksi.
6. Dampak Jangka Panjang dan Branding
Kesuksesan "Goblin" tidak hanya membawa keuntungan finansial dalam jangka pendek, tetapi juga meningkatkan nilai branding para aktor dan tim produksi.