7. Memperhatikan Ukuran dan Bentuk Benih
Ukuran dan bentuk benih cabai juga dapat menjadi indikator kualitas.
Benih yang baik biasanya berukuran seragam, berbentuk bulat atau lonjong, dan memiliki warna yang cerah.
Hindari benih yang terlihat keriput, berubah warna, atau terlalu kecil, karena ini bisa menjadi tanda benih yang kurang sehat atau sudah tua.
8. Mengamati Proses Pengemasan dan Penyimpanan Benih
Proses pengemasan dan penyimpanan benih juga mempengaruhi kualitasnya.
Benih yang dikemas dengan baik biasanya disimpan dalam wadah kedap udara untuk melindungi dari kelembaban dan cahaya.
Penyimpanan benih di tempat yang sejuk dan kering juga penting untuk menjaga kualitasnya.
Hindari membeli benih yang sudah lama terpajang di etalase toko, karena benih tersebut mungkin sudah terpapar suhu dan kelembaban yang tidak ideal.
9. Menghindari Benih Hasil Modifikasi Genetik (GMO)
Di beberapa negara, benih hasil modifikasi genetik (GMO) dapat ditemukan di pasaran.
Meskipun GMO dapat memberikan beberapa keunggulan, seperti ketahanan terhadap hama atau penyakit tertentu.
Banyak petani dan konsumen yang memilih untuk menghindari GMO karena alasan kesehatan dan lingkungan.
Pastikan benih yang Anda pilih bukan hasil modifikasi genetik, terutama jika Anda ingin mempertahankan pertanian organik atau bebas GMO.
10. Membeli dalam Jumlah yang Sesuai
Terakhir, beli benih dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Benih yang terlalu lama disimpan cenderung menurun kualitasnya.