KORANHARIANBANYUASIN.ID - Permainan Tradisional Selima, sudah jarang sekali terlihat dan di mainkan oleh anak anak sekarang.
Karena sudah terkikis oleh permainan moderen atau pun game dari gedjet, karena semua anak anak sekarang lebih sibuk dengan Hp-nya masing masing.
Tetapi di tengah kesibukan kepala SMAN 4 Banyuasin III, Rismawati MPd mengimbaskan materi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan lain.
BACA JUGA:SMAN 1 Tanjung Lago Gelar Pelatihan P5 di SMAN 1 Muara Telang
BACA JUGA:Guru di SDN 13 Sembawa Dilatih Pemanfaat Google Classroom
Matanya, tertuju dengan seorang anak SD kelas IV yang sedang main "Selima" sendirian di teras sekolah. Anak itu bernama Nagita.
Memorinya teringat kembali ke masa masa SD dulu, karena permainan tersebut adalah permainan favorite dikala dia masih duduk di bangku SD.
"Lebih kurang 40 TH lalu, permainan tersebut saya mainkan, karena favorid dimasanya," ucap Rismawati Kepala Sekolah Penggerak Angkatan 1 tersebut.
BACA JUGA:4 Kegiatan Tetap Dilaksanakan SDN 19 Makarti Jaya Setiap Senin
Untuk memastikan cara bermainan Selima (lain daerah lain bahasa), Rismawati sempatkan diri berbincang bincang dengan anak SD bernama Nagita, langsung dia mengajak Nagita main "Selima".
Hanya saja Rismawati lupa cara bermain Selima. Dia bertanya pada Nagita yang sedang bermain Seilima. Setelah ingat, Rismawati langsung mempraktekkannya.
"Ternyata saya masih bisa memainkannya, permainan Seilima memang menjadi trend dimasa saya masih anak-anak," tutur Rismawati.
Namun bukan persoalan bisa atau tidak main Selima-nya, namun paling penting bagaimana melestarikan permainan tradisional Selima, karena hanya di Indonesia adanya permainan tersebut.
Dia mengajak melestarikan permainan tradisional dalam bingkai Sang Purba (Sanggar Permainan Tradisional Banyusain).
"Sebab kalau bukan kita siap lagi yang akan melestarikan permainan bangsa kita sendiri," ajaknya.
Bila tidak, maka permainan tradisonal bangsa sendiri akan tergilas zaman dan akhirnya akan punah.