4. Mengatasi Demam dan Malaria
Di berbagai daerah di Indonesia, brotowali digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi demam, termasuk demam yang disebabkan oleh malaria.
Brotowali memiliki sifat antipiretik, yaitu kemampuan untuk menurunkan demam.
Selain itu, brotowali juga memiliki sifat antimalaria yang dapat membantu membasmi parasit penyebab malaria.
Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak brotowali dapat menghambat pertumbuhan Plasmodium falciparum, parasit yang menyebabkan malaria.
Meskipun demikian, brotowali tidak dapat menggantikan pengobatan konvensional untuk malaria, tetapi bisa menjadi terapi tambahan yang bermanfaat.
5. Mengatasi Nyeri Sendi dan Radang Sendi
Brotowali telah digunakan secara tradisional untuk mengobati nyeri sendi dan radang sendi.
Sifat anti-inflamasi dan analgesiknya membuat tanaman ini efektif dalam meredakan peradangan dan mengurangi rasa sakit yang terkait dengan kondisi seperti artritis dan rematik.
Penggunaan brotowali secara rutin dalam bentuk rebusan atau ekstrak dapat membantu mengurangi kekakuan sendi dan meningkatkan mobilitas.
Namun, bagi penderita radang sendi kronis, brotowali sebaiknya digunakan sebagai terapi pelengkap dan bukan sebagai pengganti pengobatan medis.
6. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Manfaat lain dari brotowali adalah kemampuannya untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Brotowali bekerja dengan melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah, yang pada gilirannya membantu menurunkan tekanan darah.
Hal ini sangat bermanfaat bagi mereka yang menderita hipertensi, karena dapat mengurangi risiko komplikasi serius seperti serangan jantung dan stroke.
7. Sebagai Antioksidan dan Anti-penuaan