Kemacetan di Kabupaten Banyuasin: Menanti Harapan Tol Sebagai Pengurai Momok Lalu Lintas

Rabu 25 Sep 2024 - 14:13 WIB
Oleh: Dian Febrini

BACA JUGA:Ratusan ASN OKU Pensiun, Empat Diantaranya Kepala OPD

BACA JUGA:Pilkada Serentak 2024: DPT Banyuasin 629.201 Pemilih, Ini Daftar Lengkapnya

Situasi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berdampak serius pada mobilitas masyarakat setempat dan aktivitas lokal, karena distribusi barang menjadi lambat, biaya logistik meningkat, dan produktivitas terganggu.

Dengan selesainya pembangunan jalan tol yang sudah lama dinanti, harapan untuk meredakan kemacetan semakin besar.

Namun, kapan harapan itu akan terwujud?

Salah satu penyebab utama kemacetan di Kabupaten Banyuasin adalah volume kendaraan yang melintasi jalan lintas timur Sumatera dan melewati Kabupaten Banyuasin.

Jalur ini merupakan urat nadi bagi transportasi antarprovinsi, tidak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga kendaraan berat yang membawa logistik dari dan ke berbagai daerah.

Sebagai gambaran, jumlah kendaraan di Kabupaten Banyuasin yang teregistrasi pada Bapenda Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023 adalah sebanyak 97.853 kendaraan, terbesar kedua di Sumatera Selatan setelah Palembang.

Dengan jenis kendaraan yaitu sepeda motor, truk dan bus juga terbesar kedua setelah Palembang.

Hal ini bisa menjadi gambaran banyaknya kendaraan lokal yang beredar di jalanan Kabupaten Banyuasin, belum ditambah kendaraan dari luar daerah.

Jalan yang ada saat ini, terutama Jalan Palembang-Betung yang merupakan bagian dari jalan lintas timur, kerap tidak mampu menampung arus kendaraan, khususnya kendaraan berat.

Kondisi jalan yang hanya tersedia dua jalur serta keadaan bahu jalan yang kurang memadai, membuat jalur tersebut tidak dapat digunakan jika ada kendaraan yang mogok atau terjadi kecelakaan.

Para pengendara harus menunggu evakuasi selesai dilakukan sampai bisa melanjutkan perjalanan kembali, dan terkadang memakan waktu yang tidak sebentar.

Pada tahun 2023 terjadi 171 kecelakaan dengan perkiraan kerugian materil sebesar 654 juta rupiah (BPS, 2024).

Banyaknya kecelakaan yang terjadi ini sebenarnya dapat di minimalisir dengan mengurangi kemacetan yang ada.

Pembangunan jalan tol menjadi alternatif utama untuk mengurangi volume kendaraan yang beredar di jalan arteri.

Kategori :