Keracunan Kamper: Kamper dapat terserap melalui kulit atau terhirup, dan dalam dosis yang besar, dapat memicu keracunan.
Pada ibu hamil, keracunan kamper dapat menyebabkan gangguan pada janin, termasuk gangguan saraf.
Efek Terhadap Sistem Saraf Janin: Zat kimia dalam kamper memiliki efek neurotoksik yang bisa mempengaruhi perkembangan otak janin.
Paparan jangka panjang atau dalam dosis tinggi bisa berpotensi menimbulkan gangguan perkembangan kognitif atau neurologis pada bayi setelah lahir.
Gangguan Perkembangan Fisik: Zat kimia yang berpotensi beracun, seperti yang ada dalam kamper, dapat berpengaruh pada organ-organ janin yang sedang berkembang.
Terutama pada trimester pertama kehamilan ketika pembentukan organ-organ utama terjadi.
Bagaimana Menggunakan Kamper dengan Aman selama Kehamilan?
Mengingat potensi risiko yang ada, ibu hamil perlu sangat berhati-hati dalam menggunakan kamper.
Berikut beberapa tips untuk mengurangi risiko paparan:
Hindari Menghirup Kamper secara Langsung: Jika Anda menggunakan kamper di rumah, pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik, dan hindari menghirup uapnya secara langsung.
Jangan Gunakan Kamper pada Kulit: Beberapa produk tradisional mungkin menganjurkan penggunaan kamper pada kulit, namun ini harus dihindari, terutama oleh ibu hamil.
Kamper dapat diserap melalui kulit dan masuk ke dalam aliran darah, yang bisa mempengaruhi janin.
Pertimbangkan Pengganti Alami: Jika Anda khawatir tentang efek kamper, pertimbangkan alternatif alami yang lebih aman.
Seperti penggunaan minyak esensial lavender atau eucalyptus, yang lebih ramah bagi kesehatan.
Meskipun tidak banyak penelitian yang secara khusus meneliti pengaruh kamper pada kesehatan janin, paparan yang berlebihan terhadap zat kimia ini diketahui dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
Kandungan terpenoid dalam kamper dapat bersifat toksik dan berpotensi menyebabkan gangguan perkembangan janin, terutama jika digunakan secara tidak bijak.