KORANHARIANBANYUASIN.ID - Kejaksaan Negeri Banyuasin kembali menjadi sorotan publik setelah Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) berganti lagi dalam waktu yang relatif singkat. Giovani SH MH resmi menggantikan Hendi.
Giovani berasal dari Kejari Musi Banyuasin.
Mutasi mendadak ini tentu menimbulkan sejumlah pertanyaan di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Banyuasin Jadi Pusat Budidaya Patin Sumsel, Desa Sungai Rengit Produksi 40 Ton/Hari
Pasalnya, Hendi baru menjabat sebagai Kasi Pidsus selama kurang lebih 10 bulan.
Apalagi, belum lama ini, tim yang dipimpinnya melakukan penggeledahan kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin terkait dugaan korupsi biaya uji sampel.
Kasi Intel Kejari Banyuasin, Didi, membantah adanya kaitan antara penggeledahan tersebut dengan mutasi Hendi.
BACA JUGA:KPU Banyuasin Bekali Penyelenggara Pemilu dengan Pemahaman Kode Etik
Menurutnya, mutasi ini merupakan hal biasa dan sudah sesuai dengan Surat Keputusan (SK) yang telah diterbitkan sejak setahun lalu.
Namun, alasan di balik percepatan pelaksanaan SK ini masih belum terungkap secara jelas.
Selain mutasi mendadak Kasi Pidsus, Kejari Banyuasin juga dihadapkan pada isu lain yang tak kalah menarik.
BACA JUGA:Hasil Macau Open 2024: Alwi Farhan Lolos ke Perempat Final, Sukses Kalahkan Malaysia
Beredar kabar mengenai adanya oknum yang mengatasnamakan pimpinan kejaksaan untuk meminta sejumlah uang kepada pejabat di lingkungan Pemkab Banyuasin.
Isu ini tentu saja semakin memperkeruh suasana dan mengundang kecurigaan publik terhadap kinerja lembaga penegak hukum tersebut.