KORANHARIANBANYUASIN.ID - Melihat kondisi fisik bangunan di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin cukup memprihatinkan.
Di SDN 15 Betung terletak di Kelurahan Rimba Asam telihat di bagian atap, termasuk plapon, kusen dan beberapa fisik lainnya sudah mengalami rusak berat.
Tampak bagian atap gedung sudah jebol, hanya dilapisi plastik oleh pihak sekolah agar tidak bocor, lisplang, kusen, pentilasi sudah rapuh akibat dimakan usia.
BACA JUGA:SDN 16 Talang Kelapa Terima Kunjungan Fasilisator Sekolah Penggerak
BACA JUGA:Sosialisasi DPK Banyuasin di SMPN 2 Banyuasin III
Tiga ruang belajar tersebut memang perlu mendapat perbaikan secara mendesak lantaran sudah memasuki musim hujan, sehingga curahan hujan mengalir masuk dalam lokal belajar.
Berdasarkan pantauan Harian Banyuasin saat berkunjung ke SDN 15 Betung, terlihat tiga lokal tersebut masih tetap digunakan untuk proses belajar.
Untuk menghindari tetesan air saat hujan, tempat duduk (kursi-bangku) para peserta didik waktu belajar terpaksa di geser ke bagian kiri dalam gedung.
BACA JUGA:SMPN 1 Banyuasin III Kembali Panen Sayuran
Dari lima lokal belajar dimiliki oleh SDN 15 Betung, tiga lokal mengalami rusak berat, namun tetap dipakai proses pembelajaran oleh sekolah karena tidak ada alternatif lain.
Kondisi kayu penyanggah dan kusen pintu, sudah sangat rapuh, rusak di sana - sini, termasuk lisplang sudah berserakan jatuh ke tanah, akibat kurang perawatan.
Sejak dibangun tahun 1982, sekolah terletak di Kelurahan Rimba Asam tersebut, belum tersentuh pembangunan, khusunya tiga lokal tersebut.
BACA JUGA:Sekda Banyuasin Ajak ASN Berhati-hati Hadiri Undangan
Kepala SDN 15 Betung, Mariam MPd mengaku, dana bantuan operasional sekolah tidak mampu mencukupi untuk perbaikan rusak berat bangunan sekolah.
Apalagi jumlah siswa hanya 130 orang, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6, sehingga dana BOS yang diperoleh tidak bisa digunakan untuk anggaran perbaikan gedung.