Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena bisul.
Seperti kebersihan yang kurang, sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau adanya kondisi kulit tertentu seperti dermatitis.
Namun, bisul tidak disebabkan oleh makanan, termasuk telur rebus.
Mengapa Telur Rebus Dianggap Menyebabkan Bisul?
Mitos bahwa makan telur rebus bisa menyebabkan bisul kemungkinan besar berasal dari kesalahpahaman tentang sifat telur.
Telur memang mengandung protein tinggi, terutama pada bagian putihnya, dan beberapa orang mungkin mengalami alergi terhadap protein tersebut.
Namun, reaksi alergi telur biasanya berupa ruam kulit, pembengkakan, atau gatal-gatal, bukan bisul.
Ada juga anggapan bahwa makanan yang dianggap "panas" secara tradisional, seperti telur, bisa memicu bisul.
Dalam pengobatan tradisional, beberapa makanan diklasifikasikan sebagai makanan "panas" atau "dingin," dan makanan panas dipercaya dapat memicu peradangan atau masalah kulit.
Namun, pandangan ini tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.
Bisul, seperti yang telah disebutkan, disebabkan oleh infeksi bakteri, bukan oleh sifat panas atau dingin makanan.
Apa Kata Medis?
Dalam dunia medis, tidak ada bukti yang mengaitkan antara konsumsi telur rebus dengan munculnya bisul.
Bisul disebabkan oleh infeksi bakteri, dan bukan oleh makanan yang dikonsumsi.
Seseorang yang memiliki kebersihan tubuh yang baik dan menjaga kesehatan kulitnya biasanya dapat terhindar dari infeksi bakteri penyebab bisul.
Namun, bagi orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, atau yang memiliki gangguan kekebalan tubuh, risiko terkena bisul mungkin lebih tinggi.