Seorang warga Prabumulih, Rahkan, mengungkapkan ketidaksetujuannya.
BACA JUGA:Tahun Politik, Guru dan Penyuluh Diharapkan Jadi Duta Moderasi dan Perdamaian Pilkada
"Semua orang di Prabumulih sudah tau dia punya istri banyak, tapi memamerkan itu di depan umum seperti ini, apalagi ada anak kecil dan generasi muda yang hadir, saya rasa tidak pantas," ujarnya.
Feri, warga lainnya, juga mengkritik cara Arlan mempromosikan poligami.
Menurutnya, sikap terbuka Cak Arlan mengenai istri-istrinya bisa memengaruhi persepsi masyarakat, terutama kaum muda.
BACA JUGA:Tahun Politik, Guru dan Penyuluh Diharapkan Jadi Duta Moderasi dan Perdamaian Pilkada
"Ini seolah-olah memberi pesan bahwa tidak masalah memiliki banyak istri, selama bisa bertanggung jawab. Namun, tidak semua laki-laki bisa berlaku adil. Ini bisa menjadi contoh yang salah bagi generasi muda," katanya.
Namun, tidak sedikit juga yang mendukung sikap jujur Cak Arlan.
Salah satu pendukungnya, Olla, menilai bahwa kejujuran Arlan adalah tanda integritas.
"Ini baru gentleman, tidak disembunyikan. Kalau dia mampu adil dan tidak merugikan masyarakat, ngapo nak dipermasalahkan (kenapa harus dipermasalahkan)?" tulis Olla dalam kolom komentar di unggahan media sosial terkait kampanye tersebut.
Beberapa pendukung lainnya juga memuji kejujuran Cak Arlan.
Mereka menganggap bahwa keterbukaannya tentang kehidupan pribadi lebih baik dibandingkan dengan calon lain yang menutup-nutupi hal serupa.
"Lebih baik terbuka daripada bersikap munafik atau menipu publik," tulis seorang pendukung di media sosial.
BACA JUGA:Waspada! Musim Pancaroba Ancam Kesehatan Anak-anak Banyuasin
Namun demikian, isu ini tidak hanya menjadi polemik di kalangan masyarakat, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah di ranah hukum.