Untuk pemula, kolam berukuran 2 x 4 meter sudah cukup untuk menampung 500–1000 bibit lele.
Bersihkan terpal terlebih dahulu, lalu susun dan bentuk kolam di tempat yang telah dipilih.
Pastikan terpal dipasang dengan rapi dan tidak bocor.
Untuk mengurangi bau dan menghilangkan zat kimia pada terpal baru, sebaiknya kolam terpal direndam terlebih dahulu dengan air bersih selama beberapa hari.
Tambahkan kapur pertanian (dolomit) untuk menyeimbangkan pH air, kemudian biarkan kolam terkena sinar matahari selama 2-3 hari.
Setelah itu, buang airnya dan isi kembali dengan air yang akan digunakan untuk budidaya.
3. Pilih Bibit Ikan Lele Berkualitas
Kualitas bibit ikan lele sangat berpengaruh pada hasil panen.
Pilih bibit yang sehat dengan ciri-ciri tubuh yang lincah, tidak cacat, dan ukurannya seragam.
Bibit yang berkualitas akan tumbuh lebih cepat dan tahan terhadap penyakit.
Pastikan Anda mendapatkan bibit dari sumber terpercaya.
Sebelum dimasukkan ke dalam kolam, adaptasikan bibit lele terlebih dahulu dengan cara memasukkan kantong bibit ke dalam kolam selama 10-15 menit.
Setelah itu, buka kantong secara perlahan agar ikan bisa berenang keluar sendiri dan tidak mengalami stres.
4. Perhatikan Kualitas Air
Kualitas air sangat penting dalam budidaya ikan lele.
Pastikan pH air berada pada kisaran 6,5-8, dan suhu idealnya sekitar 26-30°C.