PALEMBANG, HARIAN BANYUASIN.ID - Setelah berjalan dan menyasar warga miskin ekstrem, program Bantuan Tunai untuk Masyarakat Miskin (BANTU UMAK) dilakukan monitoring dan evaluasi oleh Majelis Pertimbangan Kelitbangan (MPK) Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem.
"Dari sampling 50 persen wilayah di Muba, yang kita monitoring warga miskin ekstrem di Muba sebesar 3.893 jiwa atau hanya 0.96 persen," ungkap Majelis Pertimbangan Kelitbangan (MPK) Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Ir Yulius MSc, Kamis (21/12/2023).
Ia mencatat, 92 persen program Bantu Umak sudah tersalurkan ke warga Muba kategori miskin ekstrem. "Sisanya tidak tersalurkan karena data atau identitas yang tidak sinkron," terangnya.
BACA JUGA:Korbankan Bela Negara Untuk Indonesia Maju, Wakapolres Banyuasin Pimpin Upacara Bela Negara
Ia menjelaskan, 30 persen warga miskin ekstrem di Muba memanfaatkan program bantu umak untuk membeli kebutuhan pokok atau sembako. "Lalu, 69 persen dimanfaatkan untuk membiayai anak sekolah," terangnya.
Ia mengatakan, dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut pihaknya merekomendasikan perlu dilakukan upaya perbaikan dalam verifikasi dan validasi dan penerbitan kriteria yang jelas mengenai miskin ekstrem dan penerima manfaat.
"Kemudian, pemberian reward dan punishment untuk meningkatkan peran desa dan perangkat desa dalam verifikasi dan validasi data," jelasnya.
BACA JUGA:Lapas IIB Banyuasin Melaksanakan Apel Siaga bersama TNI- Polri
Sementara itu, Pj Bupati Apriyadi Mahmud mengatakan hasil monitoring dan evaluasi MPK Program Pengentasan
Kemiskinan Ekstrem akan menjadi catatan untuk lebih memaksimalkan lagi berjalannya atau realisasi program pengentasan kemiskinan ekstrem di Muba.
"Mungkin ke depan kita akan upgrade program bantu umak untuk pemberdayaan usaha bagi penerima program bantu umak," bebernya.
BACA JUGA:Hore! Listrik Muba Bakal Stabil, PLN Siap Bangun Jaringan Listrik Baru
Mantan Kadinsos Pemprov Sumsel itu menambahkan, hasil monitoring dan evaluasi MPK ini dapat lebih menyempurnakan keberlanjutan realisasi program bantu umak di tahun 2024 mendatang.
"Hasil ini akan jadi bahan evaluasi kami agar program pengentasan kemiskinan ekstrem di Muba dapat berjalan baik dan menyasar dengan baik," pungkasnya. (*)