4. Makan Terlalu Cepat
Makan terlalu cepat atau mengunyah dengan terburu-buru bisa menyebabkan lebih banyak udara tertelan.
Udara yang tertelan ini kemudian bergerak ke saluran pencernaan dan akan dikeluarkan sebagai kentut.
Selain itu, makan terlalu cepat juga membuat makanan tidak dicerna dengan sempurna, sehingga bakteri di usus besar perlu bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak gas.
5. Konsumsi Alkohol atau Minuman Berkarbonasi
Alkohol dan minuman berkarbonasi, seperti soda, bisa menyebabkan kentut berbau busuk.
Minuman ini tidak hanya meningkatkan produksi gas dalam tubuh, tetapi juga mengandung senyawa tertentu yang dapat berfermentasi dalam usus.
Alkohol, misalnya, dapat mengubah komposisi mikrobiota usus dan menyebabkan perut kembung serta bau gas yang tidak sedap.
6. Obat-Obatan Tertentu
Beberapa jenis obat, seperti antibiotik, bisa memengaruhi bau kentut.
Antibiotik membunuh bakteri dalam tubuh, termasuk bakteri baik yang membantu pencernaan.
Ketidakseimbangan bakteri ini dapat menyebabkan peningkatan produksi gas berbau tidak sedap.
Jika Anda mengonsumsi obat tertentu dan mengalami perubahan bau kentut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
7. Kondisi Medis Lainnya
Ada beberapa kondisi medis yang bisa memengaruhi bau kentut, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit celiac, atau infeksi saluran pencernaan.
Kondisi-kondisi ini menyebabkan pencernaan terganggu, sehingga makanan tidak dicerna dengan baik dan menghasilkan gas yang lebih berbau.