Air Cooler, di sisi lain, menggunakan proses penguapan air.
Air cooler memiliki tangki air yang bisa diisi air dingin atau es.
Udara dari sekitar akan disedot dan disemburkan melalui lapisan basah di dalam perangkat, sehingga udara yang dikeluarkan lebih sejuk.
Meskipun demikian, suhu yang dihasilkan air cooler biasanya hanya 5-10°C lebih rendah dari suhu lingkungan.
2. Efektivitas Pendinginan
Secara umum, AC lebih efektif dalam menurunkan suhu ruangan.
AC dapat menurunkan suhu hingga ke level yang diinginkan, sehingga cocok untuk daerah dengan suhu yang sangat tinggi atau ruangan tertutup yang membutuhkan pendinginan ekstra.
AC bekerja optimal untuk menjaga kelembapan di level tertentu yang umumnya lebih rendah.
Sebaliknya, air cooler hanya mampu menurunkan suhu hingga level tertentu.
Karena hanya mengandalkan air sebagai media pendingin, udara yang dihasilkan tidak seintensif AC.
Ini bisa menjadi pilihan yang cocok jika Anda tinggal di area yang tidak terlalu panas atau jika hanya butuh pendinginan ringan.
3. Biaya Pembelian dan Pemeliharaan
Dari segi harga, air cooler jauh lebih ekonomis dibandingkan AC.
Harga air cooler umumnya berkisar antara beberapa ratus ribu hingga beberapa juta rupiah, sedangkan AC bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah tergantung tipe dan kapasitasnya.
Selain itu, biaya perawatan air cooler juga relatif lebih rendah karena tidak menggunakan kompresor dan refrigeran.
Namun, AC memiliki biaya pemeliharaan yang lebih tinggi. AC memerlukan pembersihan rutin, penggantian refrigeran, dan pemeriksaan komponen lainnya untuk menjaga performa optimal.