Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar busuk.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama seperti kutu daun, ulat, atau thrips sering menyerang tanaman cabai, terutama yang sudah tua.
Untuk mengatasinya, gunakan pestisida organik seperti larutan bawang putih atau neem oil.
Jika serangan parah, Anda bisa menggunakan pestisida kimia, tetapi tetap sesuai dosis anjuran.
Penyakit seperti antraknosa (patek) juga perlu diwaspadai.
Pastikan tanaman mendapat cukup sinar matahari dan sirkulasi udara baik untuk mencegah serangan penyakit.
6. Penyiangan Rutin
Cabut gulma atau tanaman liar di sekitar tanaman cabai.
Gulma dapat menyerap nutrisi dari tanah yang seharusnya digunakan tanaman cabai.
Dengan membersihkan gulma, Anda memastikan nutrisi maksimal untuk tanaman Anda.
7. Penggunaan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh)
Agar tanaman lebih cepat berbuah, Anda bisa menggunakan ZPT alami seperti air kelapa atau rebusan bawang merah.
ZPT ini merangsang pertumbuhan tunas dan bunga, sehingga produktivitas tanaman meningkat.
Tanaman cabai tua tidak berarti tidak produktif lagi. Dengan perawatan yang tepat, tanaman ini dapat kembali berbuah lebat.
Kunci utama adalah melakukan pemangkasan, memberikan pupuk yang sesuai, memperbaiki media tanam, serta menjaga kebersihan dan kesehatan tanaman.