Kenapa Makan di Pesawat Terasa Hambar? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Rabu , 14 May 2025 - 09:30

--Foto freepik

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pernahkah kamu merasa bahwa makanan yang disajikan di pesawat rasanya kurang sedap, hambar, atau bahkan tidak sesuai dengan selera?

Jika iya, kamu tidak sendirian.

Banyak penumpang merasakan hal yang sama saat menikmati hidangan di ketinggian ribuan meter.

Ternyata, ada alasan ilmiah di balik fenomena ini.

1. Tekanan Udara yang Rendah

Saat pesawat berada di ketinggian jelajah, yaitu sekitar 30.000 hingga 40.000 kaki, tekanan udara di dalam kabin memang diatur agar tetap aman dan nyaman bagi penumpang.

Namun, tekanan ini jauh lebih rendah dibandingkan tekanan udara di permukaan laut.

Akibatnya, tubuh manusia mengalami perubahan fisiologis, termasuk penurunan kemampuan indera perasa.

Hidung dan mulut menjadi kurang sensitif, sehingga kita sulit merasakan rasa asin dan manis secara optimal.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kemampuan mencicipi rasa asin dan manis bisa menurun hingga 30 persen di dalam pesawat.

kenapa makan di pesawat terasa hambar? ini penjelasan ilmiahnya!                            koranharianbanyuasin.id - pernahkah kamu merasa bahwa makanan yang disajikan di pesawat rasanya kurang sedap, hambar, atau bahkan tidak sesuai dengan selera? 
jika iya, kamu tidak sendirian. 
banyak penumpang merasakan hal yang sama saat menikmati hidangan di ketinggian ribuan meter.
baca juga:makanan mentah setiap hari? inilah bahayanya bagi tubuh anda
baca juga:paprika mana yang paling sehat? yuk kenali perbedaan warna-warnanya
ternyata, ada alasan ilmiah di balik fenomena ini.
1. tekanan udara yang rendah
saat pesawat berada di ketinggian jelajah, yaitu sekitar 30.000 hingga 40.000 kaki, tekanan udara di dalam kabin memang diatur agar tetap aman dan nyaman bagi penumpang. 
namun, tekanan ini jauh lebih rendah dibandingkan tekanan udara di permukaan laut.
baca juga:7 manfaat hebat buah kiwi untuk tubuh lebih sehat
baca juga:dua jenis garam, dua khasiat berbeda: yuk simak perbandingannya!
akibatnya, tubuh manusia mengalami perubahan fisiologis, termasuk penurunan kemampuan indera perasa.
hidung dan mulut menjadi kurang sensitif, sehingga kita sulit merasakan rasa asin dan manis secara optimal. 
beberapa penelitian menyebutkan bahwa kemampuan mencicipi rasa asin dan manis bisa menurun hingga 30 persen di dalam pesawat.
baca juga:waspadai garam berlebih! ketahui batas konsumsi garam sesuai usia
baca juga:lebih sehat ayam kampung atau ayam negeri? simak kandungan gizinya
2. udara kabin yang kering
udara di dalam kabin pesawat sangat kering, dengan kelembapan hanya sekitar 10-20 persen.
ini jauh lebih rendah dari kelembapan normal di darat yang biasanya berada di atas 50 persen.
udara yang kering bisa membuat mukosa hidung dan mulut menjadi kering pula. 
hal ini mempengaruhi fungsi reseptor rasa dan aroma pada lidah dan hidung.
padahal, aroma memegang peranan besar dalam menentukan rasa makanan. 
ketika indra penciuman tidak bekerja maksimal, maka rasa makanan pun menjadi kurang “hidup”.
3. kebisingan mesin pesawat
faktor lain yang tak disadari adalah kebisingan di dalam kabin.
suara mesin yang konstan dapat memengaruhi persepsi rasa seseorang. 
penelitian dari cornell university menunjukkan bahwa kebisingan tinggi bisa menurunkan sensitivitas terhadap rasa manis dan meningkatkan persepsi terhadap rasa umami.
maka, tak heran jika makanan di pesawat sering terasa kurang manis, tapi rasa gurih (seperti kaldu atau daging) justru lebih menonjol.
4. waktu dan suasana penerbangan
suasana hati dan kondisi tubuh saat penerbangan juga dapat memengaruhi selera makan.
jet lag, kelelahan, dan stres bisa membuat nafsu makan menurun atau rasa makanan jadi terasa berbeda. 
bahkan, tidur sebentar sebelum makan bisa mengubah persepsi rasa.
5. penyesuaian resep oleh maskapai
sebagai respons atas perubahan kondisi indera perasa di udara, banyak maskapai menyesuaikan resep makanan mereka. 
misalnya, dengan menambahkan lebih banyak rempah atau menggunakan saus yang lebih pekat.
namun, karena standar catering penerbangan harus mempertimbangkan keselamatan, kebersihan, dan toleransi semua penumpang, cita rasa makanan tetap cenderung "netral".
jadi, bukan berarti makanan di pesawat kurang enak karena dimasak asal-asalan.
kombinasi dari tekanan udara rendah, kelembapan yang minim, kebisingan mesin, dan kondisi tubuh kita sendiri berkontribusi besar dalam membuat rasa makanan terasa hambar. 
maka, lain kali kamu naik pesawat dan merasa makanannya kurang lezat, jangan buru-buru menyalahkan maskapai ya — itu memang efek dari terbang tinggi di angkasa!

Tag

# makan dipesawat hambar

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 14 MEI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan