Merokok selama kehamilan, baik secara aktif maupun pasif, merupakan salah satu faktor risiko utama yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan bibir sumbing.
Kandungan nikotin dan bahan kimia lain dalam rokok dapat mengganggu perkembangan janin.
Begitu juga dengan konsumsi alkohol, yang dapat memengaruhi pembentukan jaringan wajah.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjauhi rokok dan alkohol selama masa kehamilan.
3. Penggunaan Obat Tanpa Resep Dokter
Beberapa obat tertentu yang dikonsumsi tanpa pengawasan dokter selama kehamilan dapat menyebabkan efek samping serius pada janin, termasuk risiko bibir sumbing.
Misalnya, obat antikonvulsan untuk mengatasi kejang atau obat tertentu untuk jerawat seperti isotretinoin.
Sebelum mengonsumsi obat, ibu hamil harus selalu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanan bagi janin.
4. Kekurangan Gizi
Ibu hamil yang mengalami malnutrisi atau pola makan yang buruk berisiko tinggi melahirkan bayi dengan kelainan bawaan.
Kekurangan vitamin A, C, dan zat seng juga berkontribusi terhadap risiko bibir sumbing.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan pola makan ibu hamil kaya akan nutrisi seimbang dan bervariasi.
5. Paparan Polusi dan Bahan Kimia Berbahaya
Paparan terhadap bahan kimia berbahaya seperti pestisida, logam berat, atau zat kimia di lingkungan kerja dapat memengaruhi perkembangan janin.
Ibu hamil yang bekerja atau tinggal di area dengan tingkat polusi tinggi sebaiknya mengambil langkah perlindungan ekstra, seperti menggunakan masker atau menghindari kontak langsung dengan bahan kimia berbahaya.
6. Kurangnya Kontrol Kesehatan Rutin