KORANHARIANBANYUASIN.ID – Wilayah Air Sendah yang meliputi empat desa, yakni Desa Senda Mukti, Tirta Mulya, Banjar Sari, dan Buana Murti di Kecamatan Pulau Rimau, kembali dilanda banjir akibat air pasang atau dikenal sebagai rab. Banjir ini terjadi akibat luapan Sungai Bantung dan aliran tembusan Sungai Teluk Laut yang meluap hingga menggenangi pemukiman dan kebun warga.
Menurut laporan dari warga setempat, banjir tersebut tidak sampai menggenangi rumah, sehingga aktivitas masyarakat tetap dapat berlangsung. Meski demikian, warga diimbau untuk tetap waspada terhadap ancaman lain, seperti binatang buas yang mungkin memasuki rumah atau kebun.
Kepala BPBD Kabupaten Banyuasin, Reza Agust Perdana, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuasin, M. Rhoma Dona, menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan menjaga kewaspadaan terhadap binatang buas seperti ular.
BACA JUGA:India Open 2025: Fajar/Rian Menangi Laga Rubber Game Hadapi Malaysia
"Air pasang memang cepat surut, namun dalam kondisi seperti ini, binatang buas bisa saja keluar dari habitatnya dan masuk ke area pemukiman," ungkapnya Kamis 15 Januari 2025
Meski banjir melanda, warga di wilayah Air Sendah tetap menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk bertani dan berkebun. Seorang petani di Desa Tirta Mulya, Sukardi, mengatakan bahwa banjir air pasang sudah menjadi fenomena musiman.
"Biasanya air pasang ini hanya menggenangi kebun dan jalan-jalan. Kalau tidak lama, kami masih bisa bekerja seperti biasa," ujar Sukardi.
BACA JUGA:Panggil Wali Siswa, Sampaikan Finalis Masuk ke PTN di SMAN 1 Banyuasin III
Hal serupa juga disampaikan oleh warga Desa Banjar Sari, yang menyebut bahwa banjir ini tidak sampai mengganggu kegiatan belajar anak-anak atau aktivitas ekonomi warga. Namun, warga tetap berharap pemerintah daerah memberikan perhatian terhadap masalah ini, terutama jika banjir terjadi lebih lama dari biasanya.
Dalam upaya mengantisipasi dampak banjir air pasang, BPBD Banyuasin terus memantau kondisi wilayah terdampak. "Kami telah menyiapkan personel dan logistik darurat untuk membantu warga jika diperlukan.
Selain itu, kami juga bekerja sama dengan pihak desa untuk memastikan informasi tentang kondisi banjir tersampaikan secara cepat dan akurat kepada masyarakat," tambah M. Rhoma Dona.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di aliran sungai dan menjaga kebersihan lingkungan. "Banjir seperti ini juga dipengaruhi oleh kondisi sungai. Jika kita menjaga sungai tetap bersih, risiko banjir dapat diminimalisir," tegasnya.
BACA JUGA:Desa Air Senggeris Jadi Tujuan KKN Mahasiswa UIN Raden Fatah
Masyarakat di wilayah Air Sendah berharap pemerintah dapat memberikan solusi jangka panjang untuk mencegah terjadinya banjir air pasang yang berulang. Sejumlah warga mengusulkan agar dilakukan normalisasi Sungai Bantung dan Sungai Teluk Laut untuk mengurangi risiko luapan air.
"Saya berharap pemerintah bisa membuat tanggul atau mengeruk sungai agar lebih dalam, sehingga air tidak mudah meluap," kata Siti, warga Desa Buana Murti.