Dalam lima tahun pertama kehidupan, otak berkembang pesat dan membutuhkan asupan nutrisi yang cukup, termasuk protein.
Kekurangan protein pada masa ini dapat memengaruhi struktur otak, yang pada gilirannya berdampak pada kemampuan kognitif anak.
Hubungan Kekurangan Protein dan IQ
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan protein, terutama pada masa awal pertumbuhan, dapat memengaruhi perkembangan otak dan fungsi kognitif.
Hal ini sering ditemukan pada anak-anak yang mengalami malnutrisi.
Anak yang kekurangan protein cenderung mengalami gangguan pertumbuhan otak, yang bisa berdampak pada:
1. Penurunan Konsentrasi
Anak yang kekurangan protein mungkin sulit berkonsentrasi di sekolah, sehingga kemampuan belajar mereka terganggu.
2. Lambat Memproses Informasi
Kekurangan protein dapat memengaruhi kemampuan anak untuk memproses dan mengingat informasi baru.
3. Gangguan Perkembangan Otak
Dalam kasus kekurangan protein yang parah, struktur otak bisa terganggu, yang pada akhirnya dapat memengaruhi IQ anak secara signifikan.
Fakta atau Mitos?
Meskipun kekurangan protein dapat berdampak pada perkembangan otak, perlu diingat bahwa IQ dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetik, lingkungan, stimulasi kognitif, dan asupan nutrisi lainnya.
Kekurangan protein bukan satu-satunya penyebab penurunan IQ, tetapi bisa menjadi salah satu faktor pendukung yang memperburuk perkembangan kognitif anak.
Selain itu, kekurangan protein sering kali disertai dengan kekurangan nutrisi lainnya, seperti zat besi, zinc, dan vitamin B, yang juga memengaruhi perkembangan otak.