KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banyuasin menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun 2023 ke 2024. Pada tahun 2023, PAD yang berhasil dicapai sebesar Rp 274 miliar, sedangkan pada tahun 2024 meningkat menjadi Rp 285 miliar. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banyuasin, Roni Utama, AP, MSi.
"Alhamdulillah, ada peningkatan Rp 14 miliar dari tahun sebelumnya, meskipun di dalamnya terdapat dua sektor yang tidak mencapai target, yaitu pajak sarang burung walet dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)," ujar Roni, Minggu 19 Januari 2024.
Ia menjelaskan bahwa untuk pajak sarang burung walet, target yang ditetapkan cukup kecil, yaitu Rp 180 juta. Sementara itu, untuk BPHTB, terdapat kendala besar dalam realisasi.
BACA JUGA:Apa Itu Retinol? Kenali Fungsinya untuk Perawatan Kulitmu
"Dari target Rp 112 miliar, akhir tahun hanya terealisasi Rp 54 miliar. Salah satu penyebabnya adalah tidak terealisasinya potensi dari Pertamina. Mudah-mudahan pada tahun 2025 proses di BPN selesai sehingga bisa memberikan kontribusi pada PAD," jelasnya.
Selain PAD, realisasi pajak daerah juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2023, pajak daerah tercatat sebesar Rp 177 miliar dan meningkat menjadi Rp 191,8 miliar pada tahun 2024.
Untuk tahun 2025, Bapenda Banyuasin menetapkan target PAD sebesar Rp 381 miliar, sementara target pajak daerah dipatok sebesar Rp 276 miliar.
BACA JUGA:Cara Praktis Membuat Kompos dari Sampah Dapur di Rumah
"Peningkatan target ini didukung oleh optimisme dari beberapa sektor, termasuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp 28,774 miliar dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp 39,879 miliar," ungkap Roni.
Dengan peningkatan yang terjadi dari tahun ke tahun, diharapkan pengelolaan potensi pajak dan retribusi di Kabupaten Banyuasin semakin optimal, serta dapat mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.