Jangan Sepelekan! Ini Bahaya Tersembunyi di Balik Kebiasaan Menggigit Kuku

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Minggu , 06 Apr 2025 - 17:34

jangan sepelekan! ini bahaya tersembunyi di balik kebiasaan menggigit kuku                            koranharianbanyuasin.id - menggigit kuku adalah kebiasaan yang sering dianggap sepele.
banyak orang melakukannya tanpa sadar, terutama saat merasa cemas, bosan, atau stres.
meski tampak tidak berbahaya, kebiasaan ini sebenarnya bisa menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan fisik maupun mental.
baca juga:waspada! ini dampak buruk minuman bersoda bagi kesehatan
baca juga:tidur itu perlu, tapi ada batasnya loh!
1. menjadi sarang kuman dan penyakit
kuku adalah bagian tubuh yang sering kali kotor karena kontak langsung dengan berbagai permukaan.
di bawah kuku, bisa terdapat jutaan bakteri dan kuman, termasuk bakteri e. coli dan salmonella yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan serius.
baca juga:batasi garam sebelum terlambat: ancaman hipertensi hingga kanker lambung
baca juga:waspada! kelebihan gula saat hamil tingkatkan risiko anak lahir prematur dan berkebutuhan khusus
saat kuku digigit, kuman-kuman ini bisa masuk ke dalam mulut dan tubuh, meningkatkan risiko infeksi saluran pencernaan dan penyakit lainnya.
2. kerusakan pada kuku dan kulit sekitar
menggigit kuku dalam jangka panjang dapat merusak struktur kuku dan kulit di sekitarnya.
baca juga:bukan sekadar pelengkap masakan, ini 7 khasiat dahsyat jamur kuping
baca juga:makan di atas kasur sambil rebahan? yuk, hentikan sebelum terlambat!
kuku bisa menjadi rapuh, tumbuh tidak normal, bahkan menyebabkan luka terbuka yang rentan infeksi.
luka kecil di sekitar kuku bisa terasa nyeri, meradang, bahkan membengkak.
bila tidak segera diobati, infeksi tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh lain.
3. dampak pada kesehatan gigi
kebiasaan menggigit kuku juga berdampak buruk pada gigi.
gigi bisa menjadi tidak rata, terkikis, bahkan retak akibat tekanan dari kuku yang digigit terus-menerus.
selain itu, tekanan konstan ini dapat menyebabkan nyeri pada rahang atau gangguan sendi temporomandibular (tmj), yaitu sendi yang menghubungkan rahang ke tengkorak.
4. menyebabkan masalah psikologis
menggigit kuku bisa menjadi tanda dari gangguan kecemasan atau stres.
dalam dunia psikologi, kebiasaan ini dikenal sebagai bentuk kompulsif, yaitu tindakan berulang yang sulit dikontrol.
bila terus dibiarkan, bisa berkembang menjadi gangguan yang lebih serius seperti onychophagia, yang merupakan kondisi psikologis di mana seseorang merasa terdorong untuk menggigit kuku secara berlebihan.
5. tampak kurang percaya diri dan tidak profesional
kuku yang rusak akibat sering digigit bisa membuat penampilan terlihat tidak rapi.
dalam lingkungan profesional, kebiasaan ini dapat menciptakan kesan kurang percaya diri atau tidak mampu mengendalikan diri.
hal ini tentu bisa berdampak negatif, terutama saat menghadapi wawancara kerja atau bertemu dengan orang baru.
cara menghentikan kebiasaan menggigit kuku
menghentikan kebiasaan ini memang tidak mudah, tapi bisa dilakukan dengan beberapa langkah, seperti:
- menjaga kuku tetap pendek dan bersih
- menggunakan cat kuku dengan rasa pahit
- menemukan pengganti kegiatan saat cemas, seperti meremas bola stres
- melakukan relaksasi atau teknik pernapasan saat stres
- berkonsultasi dengan psikolog jika kebiasaan ini terkait gangguan mental
meski terlihat sepele, kebiasaan menggigit kuku bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan kualitas hidup.
tidak hanya membuat penampilan kurang menarik, tapi juga membuka peluang masuknya kuman, merusak gigi, dan bahkan menandakan masalah psikologis.
oleh karena itu, penting untuk menyadari risikonya dan mulai menghentikan kebiasaan ini demi kesehatan yang lebih baik.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 8 APRIL 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan