Metabolisme Bisa Rusak Karena Telat Makan, Ini Penjelasan Ilmiahnya

--Foto freepik

BACA JUGA:Bukan Hanya Sampo! Ini Cara Menjaga Kesehatan Rambut dari Dalam Tubuh

2. Fluktuasi Gula Darah

Melewatkan waktu makan dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis (hipoglikemia), terutama jika tubuh tidak memiliki cadangan energi yang cukup.

Gejalanya bisa berupa pusing, lemas, sulit konsentrasi, hingga jantung berdebar.

Setelah telat makan, tubuh akan berusaha menstabilkan kadar gula darah dengan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.

Dalam jangka panjang, fluktuasi ini dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

3. Menurunnya Massa Otot

Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dalam waktu lama, ia akan mencari sumber energi alternatif.

Salah satu yang digunakan adalah jaringan otot. Proses ini disebut katabolisme otot, di mana otot dipecah untuk dijadikan energi.

Akibatnya, massa otot menurun, dan semakin kecil massa otot, semakin lambat pula metabolisme tubuh.

Ini menjadi siklus yang berbahaya bagi kesehatan jangka panjang.

4. Gangguan Pencernaan

Telat makan juga berdampak pada sistem pencernaan.

Perut yang dibiarkan kosong terlalu lama bisa meningkatkan produksi asam lambung, yang berisiko menyebabkan iritasi lambung, maag, bahkan tukak lambung.

Selain itu, pola makan yang tidak teratur membuat sistem pencernaan bekerja tidak konsisten, yang bisa mengganggu penyerapan nutrisi penting.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan