Jangan Anggap Remeh! Pola Makan Ini Bisa Picu Kanker Usus di Usia Dini

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Senin , 07 Apr 2025 - 17:32

jangan anggap remeh! pola makan ini bisa picu kanker usus di usia dini                            koranharianbanyuasin.id - kanker usus atau kanker kolorektal kini tidak lagi hanya mengintai kelompok usia lanjut.
dalam beberapa tahun terakhir, angka kejadian kanker usus pada usia muda—yakni di bawah 50 tahun—menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
fenomena ini mengkhawatirkan, mengingat kanker usus sering kali terdeteksi pada stadium lanjut karena gejalanya kerap diabaikan.
baca juga:turunkan gula darah secara alami dengan kayu manis, begini caranya
baca juga:metabolisme bisa rusak karena telat makan, ini penjelasan ilmiahnya
maka penting untuk mengetahui apa saja pemicu kanker usus pada usia muda agar bisa melakukan pencegahan sedini mungkin.
1. pola makan tidak sehat
konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, rendah serat, serta terlalu sering makan daging olahan seperti sosis, ham, dan daging asap, menjadi faktor risiko utama.
baca juga:air lemon pagi hari: detoks alami yang wajib kamu coba
baca juga:terlihat biasa, tapi kebiasaan ini bisa bikin ginjal rusak perlahan
makanan tersebut mengandung nitrat dan bahan pengawet lain yang dalam jangka panjang dapat merusak lapisan usus besar dan memicu pertumbuhan sel abnormal.
kurangnya konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian juga membuat sistem pencernaan tidak optimal membuang racun dari tubuh.
2. gaya hidup sedentari
baca juga:serat harian yang ideal berdasarkan usia dan jenis kelamin, sudah tahu?
baca juga:jangan sepelekan! ini bahaya tersembunyi di balik kebiasaan menggigit kuku
gaya hidup minim gerak atau sedentari menjadi salah satu pemicu kanker usus.
duduk terlalu lama, jarang berolahraga, serta kurang aktivitas fisik dapat memperlambat metabolisme tubuh dan menurunkan pergerakan usus.
hal ini memicu penumpukan limbah makanan dan meningkatkan risiko terjadinya peradangan atau mutasi sel pada dinding usus.
3. riwayat keluarga dan genetik
individu yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit serupa, terutama jika kerabat dekat seperti orang tua atau saudara kandung juga mengidapnya.
beberapa kondisi genetik seperti lynch syndrome atau familial adenomatous polyposis (fap) juga diketahui meningkatkan kerentanan seseorang terhadap kanker usus pada usia muda.
4. kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
rokok dan alkohol memiliki peran besar dalam memicu berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus.
zat kimia dalam rokok dapat masuk ke dalam aliran darah dan berdampak pada seluruh sistem tubuh, termasuk sistem pencernaan.
sementara alkohol dapat merusak dinding usus besar dan memicu terjadinya mutasi gen.
5. obesitas dan diabetes
berat badan berlebih serta kadar gula darah yang tinggi juga berkontribusi terhadap meningkatnya risiko kanker usus.
obesitas menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan peradangan kronis yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker.
sedangkan diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol menyebabkan stres oksidatif yang merusak jaringan tubuh, termasuk usus.
6. perubahan mikrobioma usus
keseimbangan bakteri baik di dalam usus sangat berperan dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan.
ketidakseimbangan mikrobioma akibat diet buruk, stres, atau penggunaan antibiotik jangka panjang dapat memicu peradangan kronis dan mendukung perkembangan sel kanker.
meskipun kanker usus pada usia muda bisa disebabkan oleh faktor genetik, sebagian besar kasus justru berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan.
oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk mulai memperhatikan kesehatan sejak dini.
rutin berolahraga, konsumsi makanan sehat, menghindari rokok dan alkohol, serta menjalani pemeriksaan medis secara berkala bisa menjadi langkah sederhana namun efektif untuk mencegah kanker usus.
lebih baik mencegah daripada mengobati—terutama saat menyangkut penyakit yang berpotensi fatal seperti kanker.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 8 APRIL 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan