Rahasia Manis Stroberi: Ternyata Butuh Suhu Dingin untuk Berbuah Sempurna

Tanaman stroberi menyimpan banyak keunikan, salah satunya adalah kebutuhannya akan suhu dingin untuk bisa menghasilkan buah yang manis dan berkualitas.--Foto freepik
Di daerah pegunungan atau dataran tinggi, di mana suhu cenderung rendah terutama malam hari, tanaman mengalami akumulasi gula yang lebih tinggi.
Inilah sebabnya stroberi dari daerah seperti Lembang, Dieng, atau Brastagi dikenal memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan stroberi yang ditanam di dataran rendah.
Proses Dormansi dan Pembungaan
Fakta menarik lainnya adalah tanaman stroberi memerlukan periode dormansi, yaitu masa istirahat yang dipicu oleh suhu rendah.
Saat suhu turun, tanaman stroberi masuk ke fase tidak aktif, yang justru penting untuk merangsang pembentukan bunga.
Setelah masa dormansi berakhir dan suhu kembali menghangat, tanaman akan mulai berbunga, dan dari bunga inilah buah stroberi berkembang.
Inilah alasan mengapa para petani stroberi di daerah tropis seperti Indonesia memilih lokasi tanam di ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut.
Di ketinggian ini, suhu malam cukup rendah untuk merangsang dormansi dan pembungaan alami.
Stroberi: Buah yang Tidak Benar-Benar "Buah"
Secara botani, stroberi bukanlah buah sejati.
Buah sejati berasal dari ovarium bunga, sementara bagian merah yang kita makan pada stroberi sebenarnya adalah jaringan bunga yang membesar.
Biji-biji kecil di permukaan stroberi yang tampak seperti titik-titik adalah buah sebenarnya yang disebut "achene", masing-masing mengandung satu biji.
Stroberi Kaya Manfaat
Selain rasanya yang menggoda, stroberi juga mengandung banyak vitamin dan antioksidan.
Vitamin C yang tinggi di dalamnya membantu meningkatkan daya tahan tubuh, sedangkan kandungan seratnya baik untuk pencernaan.