Merawat Harmoni dalam Keberagaman: Kunjungan Kerja FKUB Ogan Ilir Disambut Hangat di Banyuasin

Merawat Harmoni dalam Keberagaman: Kunjungan Kerja FKUB Ogan Ilir Disambut Hangat di Banyuasin--

KORANHARIANBANYUASIN.ID  — Dalam suasana penuh keakraban dan dialog konstruktif, Pemerintah Kabupaten Banyuasin menerima kunjungan kerja Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Ogan Ilir. Pertemuan yang berlangsung di Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin ini bukan sekadar ajang silaturahmi antar daerah, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen menjaga kerukunan umat beragama di tengah keragaman bangsa.

Pagi itu, langit Pangkalan Balai tampak cerah. Angin semilir membawa semangat yang berbeda di kompleks rumah dinas Sekda Banyuasin. Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, ST, MM, MBA, IPU, ASEAN Eng., berdiri menyambut rombongan dari Kabupaten Ogan Ilir dengan senyum hangat. Dipimpin langsung oleh Ketua FKUB Ogan Ilir, H.M. Rido, S.Ag, dan didampingi Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Ogan Ilir, H. Jhon Hery, M.Ag, rombongan itu tampak antusias untuk berdialog, berbagi pengalaman, dan menjajaki kerja sama lintas wilayah.

Turut hadir dalam pertemuan itu, Kepala Kesbangpol Banyuasin Adam Ibrahim, SE., M.Si, serta Ketua FKUB Banyuasin, Ir. H. Supartidjo. Di ruangan yang ditata sederhana namun penuh dengan nuansa kearifan lokal, suasana keakraban langsung terasa. Tidak ada sekat antardaerah, tidak ada jarak birokrasi. Semua pihak duduk dalam satu lingkaran semangat: memperkuat toleransi, merawat harmoni.

Banyuasin dalam Keberagaman

Dalam sambutan pembukaannya, Ketua FKUB Ogan Ilir, H.M. Rido, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas sambutan yang hangat dan penuh kekeluargaan. Ia menyebut kunjungan kerja ini bukan hanya formalitas program kerja tahunan, tapi lebih dari itu — sebuah ikhtiar bersama membangun pemahaman lintas wilayah tentang pentingnya menjaga kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk.

“Banyuasin adalah miniatur Indonesia,” ujar Rido dengan nada kagum. “Di sini kita bisa melihat bagaimana masyarakat dari beragam suku, agama, dan budaya hidup berdampingan dalam damai. Ini menjadi inspirasi bagi kami di Ogan Ilir.”

Sekda Erwin Ibrahim lalu membalas sambutan itu dengan pemaparan yang komprehensif mengenai profil Kabupaten Banyuasin. Dengan luas wilayah mencapai 12.262,75 km² dan populasi sekitar 850.022 jiwa, Banyuasin menjadi salah satu kabupaten dengan tantangan demografi yang cukup kompleks. Wilayahnya terdiri atas daratan, perairan, kawasan pesisir, dan perkampungan masyarakat adat, semuanya menyatu dalam dinamika sosial yang kaya akan warna.

“Keberagaman ini adalah kekuatan sekaligus tantangan,” kata Erwin. “Di satu sisi, kita harus mampu menjadikan keberagaman sebagai modal sosial. Namun di sisi lain, kita juga wajib memastikan bahwa perbedaan tidak menjadi sumber konflik.”

Ia menjelaskan, masyarakat Banyuasin terdiri dari berbagai latar belakang etnis seperti Jawa, Palembang, Komering, Bugis, dan lainnya. Begitu pula dengan agama: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu hidup berdampingan dengan damai. Kerukunan ini, menurut Sekda, bukan hadir dengan sendirinya, tetapi buah dari kerja keras berbagai elemen, termasuk FKUB.

Tidak Ada Tempat bagi Konflik SARA

Lebih jauh, Erwin Ibrahim menegaskan bahwa hingga saat ini, Banyuasin tidak pernah mengalami konflik berlatar belakang suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). “Ini bukan karena kita kebal konflik,” ujarnya lugas. “Tapi karena kita terus-menerus merawat harmoni.”

Ia menyebut peran strategis FKUB dalam membangun komunikasi lintas agama sangat vital. FKUB tidak hanya berfungsi sebagai mediator ketika terjadi potensi konflik, tetapi juga sebagai fasilitator dalam membangun pemahaman bersama dan mendorong dialog antarumat.

“FKUB harus adaptif terhadap zaman,” lanjutnya. “Bukan hanya berkutat pada penyelesaian masalah, tetapi juga proaktif dalam edukasi, literasi toleransi, hingga menguatkan nilai-nilai kearifan lokal.”

Dalam pertemuan tersebut, Erwin pun mempersilakan para peserta untuk melakukan sesi tukar pikiran, diskusi dan sharing program antara FKUB Banyuasin dan FKUB Ogan Ilir. Ia berharap kolaborasi semacam ini tidak berhenti di meja pertemuan, melainkan dilanjutkan dalam bentuk kegiatan bersama seperti dialog lintas iman, pelatihan kader kerukunan, hingga program penguatan kapasitas pengurus FKUB di tingkat kecamatan dan desa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan