Bupati Askolani Ungkap Karomah KH Balian: Tubuh Tak Basah Saat Hujan hingga Prediksi Jadi Bupati

Bupati Banyuasin Askolani saat ziarah makam KH Balian di Ponpes Nurul Iman Desa Ujung Tanjung Banyuasin --

KORANHARIANBANYUASIN.ID – Bupati Banyuasin Dr. H. Askolani, SH., MH., mengungkap sejumlah pengalaman penuh hikmah dan nuansa mistis yang ia alami bersama sosok ulama kharismatik KH Balian Bin KH Sulaiman Bin Abdurahman Delamat. 

Pengakuan itu disampaikan langsung oleh Askolani saat menghadiri takziah wafatnya KH Balian di Pondok Pesantren Nurul Iman, Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Selasa (24/6/2025).

Menurut Askolani, semasa hidupnya, KH Balian bukan hanya seorang ulama besar, namun juga pribadi penuh kebijaksanaan dan memiliki keistimewaan spiritual yang sulit dinalar secara logika.

BACA JUGA:Bikin Bangga! Rivan Nurmulki Tembus 5 Besar Top Skor Asia di AVC Nations Cup 2025!

“Saya punya banyak pengalaman hidup bersama beliau, tapi ada tiga momen yang sangat membekas dalam hati saya,” ucap Bupati Askolani di hadapan para santri dan jemaah yang hadir.

Tubuh Kering Saat Hujan Deras

Momen pertama, kata Askolani, terjadi saat ia bersama rombongan menuju Taja Mulya, Kecamatan Betung. Saat itu, kendaraan yang mereka tumpangi mengalami mogok di tengah hujan rintik-rintik. KH Balian turut membantu mendorong mobil, meski Askolani sempat melarang karena khawatir beliau kehujanan.

BACA JUGA:Ternyata Ketumbar Mengandung Nutrisi Hebat Ini, Nomor 3 Bikin Jantung Lebih Sehat!

“Yang mengejutkan, setelah mobil berhasil jalan lagi, tubuh kami semua basah kuyup, tapi anehnya tubuh almarhum KH Balian sama sekali tidak basah. Tidak ada sedikit pun jejak air hujan di pakaian beliau. Itu benar-benar saya saksikan sendiri,” ungkap Askolani dengan penuh keyakinan.

Jalan Rusak Selesai dalam Dua Hari

Pengalaman kedua terjadi saat Banyuasin akan kedatangan tamu penting, yakni Dr. H. Eddy Santana Putra. Kondisi jalan menuju pesantren saat itu rusak parah, sementara istri tamu tersebut sedang hamil. Tim Dinas PU dan pihak ketiga memperkirakan perbaikan membutuhkan waktu enam hari, padahal kunjungan berlangsung tiga hari lagi.

“Kami sampaikan ke KH Balian bahwa jalan tak mungkin selesai dalam waktu sesingkat itu. Tapi beliau hanya menjawab ringan: biarlah para santri yang bantu. Dalam hati saya ragu, bagaimana mungkin?” kenangnya.

BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Sosialisasi Wisata Aman Jelang Libur Sekolah 2025

Namun, keajaiban terjadi. Para santri turun tangan membantu proses perbaikan. Dalam waktu dua hari, jalan berhasil diperkeras dan siap dilalui.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan