Dukungan DPRD Sumsel: Tanjung Carat, Swasembada Pangan, dan Air Bersih

Dukungan DPRD Sumsel: Tanjung Carat, Swasembada Pangan, dan Air Bersih--
KORANHARIANBANYUASIN.ID – Kabupaten Banyuasin kembali menjadi sorotan positif dalam ranah pembangunan daerah. Kamis (17/7/2025), Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, S.T., M.M., MBA, IPU, ASEAN Eng, mewakili Bupati Banyuasin Dr. H. Askolani, S.H., M.H., menyambut kunjungan kerja Panitia Khusus (Pansus) I DPRD Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumsel.
Dalam pertemuan strategis yang digelar di Ruang Rapat Sekretariat Daerah tersebut, Sekda Erwin Ibrahim menyampaikan sejumlah capaian kinerja pembangunan di Banyuasin. Ia menegaskan bahwa Banyuasin merupakan daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan, baik dari segi pertanian, perikanan, maupun infrastruktur penunjang ekonomi daerah.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banyuasin meningkat menjadi 71,55 persen pada tahun 2024. Tingkat kemiskinan berhasil ditekan hingga menyentuh angka satu digit, pengangguran menurun hingga 3,24 persen, dan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,16 persen,” jelas Sekda Erwin optimistis.
BACA JUGA:Bhakti Sosial, SMKN 7 Palembang Kunjungi Panti Jompo Harapan Kita
Tak hanya itu, dengan luas wilayah mencapai 12.262,75 kilometer persegi, Banyuasin menempati posisi ketiga sebagai penghasil beras terbesar di Indonesia. Selain itu, sektor perikanan juga memiliki potensi besar dengan hasil tangkapan yang melimpah. Namun, Erwin menggarisbawahi bahwa nelayan masih menghadapi tantangan, terutama terkait tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) dan biaya pakan untuk budidaya ikan.
“Pakan masih harus didatangkan dari Lampung, membuat margin keuntungan nelayan menjadi kecil. Nilai tukar nelayan kita berdasarkan data BPS masih di angka 100, artinya masih belum terlalu menguntungkan,” terangnya.
Sektor pertanian pun menghadapi tantangan pada sisi hilirisasi. Banyak petani Banyuasin yang menjual gabah ke luar daerah, khususnya ke Lampung, karena keterbatasan teknologi pengolahan pascapanen di dalam daerah.
BACA JUGA:Reses Kedua, Dapil V DPRD Banyuasin Fokus Perjuangkan Aspirasi Infrastruktur dan Penerangan Warga
“Kami sangat mengharapkan dukungan dari Pemerintah Provinsi agar potensi Banyuasin dapat dimaksimalkan, apalagi program prioritas kami sejalan dengan Asta Cita Presiden RI,” kata Erwin.
Menanggapi paparan tersebut, Ketua Pansus I DPRD Sumsel, Ir. H. Hendra Gunawan, S.H., M.M., memberikan apresiasi tinggi atas capaian dan potensi Banyuasin. Menurutnya, dengan kondisi saat ini, Banyuasin berpeluang besar menjadi lumbung pangan nasional.
“Saya yakin ke depan Banyuasin akan mendapat perhatian secara nasional, terutama pada sektor pertanian. Namun memang harus dibenahi dari sisi hilirisasi. Petani harus punya sarana olah hasil tani yang memadai,” ujar Hendra.
BACA JUGA:Makan Buah Tin Setiap Hari? Ini 7 Manfaat Mengejutkan yang Akan Terjadi pada Tubuhmu
Hendra juga menyoroti rencana pemindahan pelabuhan Bom Baru ke Pelabuhan Tanjung Carat sebagai langkah strategis dalam mendukung ekspor dan impor komoditas unggulan Sumsel.
“Kami sangat mendukung pemindahan pelabuhan ke Tanjung Carat. Pelabuhan ini akan jadi outlet logistik utama seluruh komoditas unggulan Sumsel. Pembangunan ini harus masuk dalam RPJMD karena sifatnya sangat strategis,” tegasnya.