Hanya Selangkah Lagi! Sabar/Reza Gagal Rebut Kemenangan, Service Judge Jadi Biang Kerok?

Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani harus memupus harapan mereka untuk terus bertahan di BWC 2025 usai kalah dramatis dari ganda Denmark, tadi malam.--Foto PBSI
BACA JUGA:Leo/Bagas Tantang Kim Won Ho/Seo Seung Jae di Babak 16 Besar World Championships 2025
Pertandingan akhirnya ditutup dengan skor ketat 24-26, sekaligus memastikan langkah pasangan Denmark ke babak selanjutnya.
Usai pertandingan, Sabar tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Ia mengaku sedih karena gagal melangkah lebih jauh pada debut mereka di Kejuaraan Dunia.
“Pastinya sedih karena ini adalah debut kita di Kejuaraan Dunia dan merupakan salah satu mimpi kita juga. Tadi kita sudah mencoba memberikan yang terbaik di game, tapi ada beberapa kesalahan technical seperti salah mengontrol bola, buru-buru, yang membuat kita sudah leading di game ketiga jadi kekejar. Ditambah Reza di game terakhir juga agak ketarik pahanya,” ujar Sabar dalam keterangan resmi PBSI.
Selain faktor teknis dan fisik, Sabar/Reza juga menyoroti keputusan wasit servis yang mereka anggap merugikan.
Pada beberapa momen krusial, terutama saat kedudukan 24-24 di gim ketiga, servis mereka dianggap fault.
“Terus di poin setting kita kena fault itu juga sangat merugikan. Biasanya di setiap turnamen pernah kena fault, tetapi tidak seperti ini sampai 5-6 kali. Yang paling parah di poin setting tadi, padahal kita melakukan service pendek, bukan service flick. Jadi rada membingungkan untuk kita, sebenarnya standard-nya BWF seperti apa, karena ya kita dari dulu service begitu-begitu aja,” keluh Reza.
Reza juga mengakui bahwa dirinya masih bermasalah dengan cedera paha yang sudah dialami sebelum berangkat ke Paris.
Kondisi itu kembali kambuh saat momen-momen akhir gim ketiga.
“Hari ini lawan bermain konsisten dan bisa meladeni perubahan-perubahan pola permainan kita. Tapi cedera saya kambuh lagi ketika ada gerakan yang memaksa di akhir pertandingan,” pungkasnya.
Meski harus tersingkir lebih awal, Sabar/Reza tetap patut diapresiasi atas perjuangan keras mereka.
Debut di ajang sebesar Kejuaraan Dunia tentu menjadi pengalaman berharga, sekaligus evaluasi untuk memperbaiki penampilan di turnamen-turnamen berikutnya.
Kegagalan ini memang menyakitkan, terlebih karena disertai kontroversi dan cedera.
Namun, semangat pantang menyerah dan evaluasi yang tepat bisa menjadi bekal penting bagi Sabar/Reza agar tampil lebih matang di masa mendatang.