Sumsel Jadikan Karang Asam Festival Sebagai Benteng Kearifan Lokal

Gubernur Sumsel, Herman Deru membuka Karang Asem Festival, kegiatan ini berlangsung 1-7 September 2025.--Foto humaspemprovsumsel
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Gubernur Sumsel, Herman Deru menegaskan pentingnya Karang Asam Festival sebagai ajang menjaga dan mengembangkan kearifan lokal.
Festival yang digelar di Alun-Alun Kelurahan Tanjung Enim Selatan, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Rabu (3/9/2025) malam tersebut, menurutnya bukan hanya sekadar hiburan, melainkan wadah pelestarian budaya.
Dalam sambutannya, Herman Deru menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia dan masyarakat yang berhasil menyelenggarakan festival tersebut dengan meriah.
BACA JUGA:Good Stats Nobatkan Sumsel Peringkat 7 Nasional dan Peringkat ke-2 se-Sumatera
BACA JUGA:Jadi Tuan Rumah Pornas Korpri XVII 2025, Sumsel Target Sukses Penyelenggaraan dan Prestasi
Ia mengaku sengaja hadir untuk pertama kalinya agar dapat melihat langsung kemegahan acara yang kini masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN).
“Saya ingin membuktikan sendiri bagaimana festival ini bisa tumbuh dari tingkat kelurahan hingga masuk KEN. Ini bukti bahwa budaya kita memiliki daya tarik nasional,” ujar Herman Deru.
Menurutnya, Karang Asam Festival telah berhasil mempertahankan jati diri masyarakat Muara Enim.
BACA JUGA:Mendagri Apresiasi Herman Deru: Sumsel Sigap Antisipasi Kondisi Nasional Pasca Demonstrasi
BACA JUGA:Pasca Roboh Jembatan Muara Lawai Dibangun Ulang, Segini Anggarannya!
Berbagai tradisi lokal, seperti adat Mandi Kupek ke Ayek, kembali ditampilkan dalam suasana penuh kekeluargaan dan kegembiraan.
“Budaya adalah identitas kita. Kita wajib menjaga dan menghormati kearifan lokal agar generasi mendatang tetap mengenalnya,” jelasnya.
Selain sebagai ruang pelestarian budaya, festival ini juga memberi ruang bagi pelaku seni lokal untuk berkarya.
BACA JUGA:Jalan Sehat KA UII: Herman Deru Dorong Alumni Jadi Agen Perubahan