Padi Apung Jadi Ikon Inovasi, Sumsel Siap Jawab Tantangan Ketahanan Pangan Nasional

--Foto humaspemprovsumsel
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Inovasi pertanian Sumatera Selatan (Sumsel) kembali menjadi sorotan nasional.
Pada acara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional X di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sabtu (13/9/2025), Kementerian Pertanian memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Sumsel mengembangkan teknologi Padi Apung di lahan rawa.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. Yudi Sastro, menyebut inovasi ini sebagai terobosan cerdas menghadapi tantangan produksi di wilayah khas rawa.
BACA JUGA:Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,42 Persen, Kepala BPS RI Akui Bangga Capaian Sumsel
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Dorong Percepatan Tol Palembang-Betung
“Padi apung adalah solusi yang bisa meningkatkan produksi di lahan tergenang. Sumsel sudah berani memulai, dan hasilnya sangat baik,” katanya.
Budidaya padi apung dilakukan dengan memanfaatkan rakit atau styrofoam sebagai wadah tanam di lahan tergenang.
Teknik ini dikembangkan untuk daerah rawan banjir agar tetap bisa produktif menanam padi.
BACA JUGA:Sertifikasi NKV Dongkrak Daya Saing Produksi Telur Banyuasin di Pasar Nasional
BACA JUGA:Kunker ke OKU Timur, Staf Ahli TP PKK Sumsel Dorong Revitalisasi Dasawisma
Selain padi apung, Sumsel juga meluncurkan Gerakan Sumsel Mandiri Benih, sebuah program strategis untuk memastikan ketersediaan benih unggul bersertifikat.
Program ini dinilai sejalan dengan percepatan swasembada pangan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo.
“Gerakan ini luar biasa, karena dengan benih yang cukup, tepat waktu, dan berkualitas, swasembada pangan bisa kita capai,” ungkap Yudi.
BACA JUGA:Sertifikasi NKV Dongkrak Daya Saing Produksi Telur Banyuasin di Pasar Nasional