Panen Raya Jagung Serentak, Sumsel Memantapkan Peran Lumbung Pangan Nasional

--Foto humaspemprovsumsel
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Resmikan Masjid Al-Hikmah, Tegaskan Pentingnya Keswadayaan Umat
Ia juga mengapresiasi langkah Polri yang tidak hanya menjalankan fungsi keamanan, tetapi turut aktif dalam mendampingi petani.
Dari Januari hingga Agustus 2025, produksi jagung nasional mencapai 11,18 juta ton, di mana 2,7 juta ton diantaranya merupakan kontribusi Polri.
Polri disebut turun langsung membantu petani, mulai dari teknik penanaman, perawatan, hingga pascapanen.
Langkah ini dianggap mampu meningkatkan hasil panen dan mendukung stabilitas sosial masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Siti Hediati menyebutkan bahwa total luasan panen jagung secara nasional pada momentum ini mencapai 1.788 hektar dengan estimasi hasil 7.153 ton.
Pemerintah juga menyalurkan beras SPHP sebanyak 1.386 ton untuk menjaga stabilitas harga.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menegaskan target Polri tahun 2025, yakni menanam jagung di lahan 1 juta hektar.
Saat ini, sudah diamankan 819.081 hektar lahan, di mana 483.822 hektar telah ditanami.
Untuk kuartal ketiga 2025, panen raya mencapai luasan 166.512 hektar dengan estimasi hasil 751.442 ton.
Khusus di Sumsel, panen berlangsung di lahan seluas 52 hektar.
Kapolri juga memberi apresiasi kepada jajaran Polda Sumsel yang membangun fasilitas pengering jagung dan merintis pembuatan pupuk.
Bahkan, akan ditambah 21 fasilitas pengering serta 15 alat pipil demi membantu petani.
“Pendampingan kepada 46.076 kelompok tani harus terus dilakukan, dari bibit hingga penyerapan hasil panen. Dengan begitu, kesejahteraan petani dapat tercapai dan Sumsel makin kokoh sebagai lumbung pangan nasional,” tegas Kapolri.