Mencintai Al-Qur'an Sebagai Sahabat
Linda Kamil.--
Seorang muslim hendaknya, menjadikan Al-Qur'an sebagai sebaik-baik bekal dan senantiasa menelaah ayat-ayatnya, membacanya dengan sungguh-sungguh, mengamalkan isinya dan mendakwahkannya.
Hal ini hanya bisa dilakukan, jika individu muslim semangat dalam aktivitas mencari ilmu, lewat komunitas kajian keIslaman secara langsung di masjid-masjid, mushola, atau via chanel-chanel youtube secara online.
Dengan demikian, kebahagiaan kehidupan seorang muslim berada pada koridor yang sahih, karena menjadikannya Al-Qur'an sebagai pembimbing untuk meraih semua kebaikan dan mengangkat derajatnya lebih tinggi di hadapan Allah Swt. juga manusia.
Dari Abu Dawud dan at-Tirmidzi, Rasulullah bersabda,
"Kelak (di akhirat) akan dikatakan kepada Shahibul Qur'an (orang yang senantiasa bersama-sama dengan Al-Qur'an), " Bacalah, naiklah terus dan bacalah dengan perlahan-lahan (tartil) sebagaimana engkau telah membaca Al-Qur'an dengan tartil di dunia. Sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca".
MasyaAllah. Begitu mulia kedudukan seorang muslim di sisi Rabbnya, manakala menjadikan AlQur'an layaknya sahabat.
Selalu dibaca, dihafal dan diamalkan, di tengah malam sunyi dan di penghujung siang hari. Bukan hanya di bulan Ramadan saja tapi berlanjut di bulan-bulan di luar Ramadan.
Namun, cara pandang sistem saat ini (sekularisme), menjadikan Al-Qur'an hanya sebatas bacaan dan dihafal saja. Sekularisme tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup yang kaffah.
Hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur'an dicampakkan, mereka ganti dengan hukum buatan manusia yang tidak membawa pada kemuliaan dan keberkahan.
Sudah saatnya kaum muslim berjuang, mengembalikan fungsi Al Qur'an sebagai sahabat yang menyelamatkan kehidupan, dunia hingga kehidupan abadi di akhirat.
Dengan menjadikan Al Qur'an sebagai petunjuk, menegakkan hukum-hukumnya sebagai Tajul Furud (mahkota kewajiban).
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,"
WalLahu a'lam bis ash-shawaab.***