TP.PKK Kabupaten Banyuasin Kunjungi Bale Buku Palmeriam di Jaktim
Editor: Mukri
|
Rabu , 07 Aug 2024 - 20:02
--
JAKARTA, KORANHARIANBANYUASIN.ID - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Banyuasin kujungan kerja ke Sekretaris Bule Buku Palmeriam Jakarta Tim.
BACA JUGA:Sering Dibilang Jorok, Kentut Ternyata Miliki Segudang Manfaat bagi Kesehatan
BACA JUGA:Rahasia Pola Makan Sehat untuk Mengatasi Asam Lambung
Ketua Pj TP-PKK Banyuasin, Adhitya Trinia menyampaikan kunjungan tersebut untuk menunjang kegiatan pengembangan literasi berbasis inklusi sosial berupa pembentukan kampung literasi di Kabupaten Banyuasin.
Alumni STPDN angkatan tahun 2003 ini menyampaikan keberadaan Bale Buku bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi bagi anak-anak usia sekolah.
Tempat ini sebagai wadah merangsang minat baca, karena menurutnya membaca sangat penting. "Dengan membaca membuka cakrawala kita, menjadi lebih tahu sesuatu," ucap dia.
Dia menyampaika, kecenderungan anak bermain gadget, bisa dialihkan dengan kegiatan membaca dan berbagai kegiatan literasi lainnya.
"Selain menumbuhkan minat baca dan menambah wawasan, dengan kebiasaan membaca kita berharap bisa melakukan pembentukan karakter anak lebih baik," ungkap dia.
Dia berharap Kampung Literasi bisa lahir di setiap kecamatan bahkan setiap desa/kelurahan di Kabupaten Banyuasin. Sebab penumbuhan kemampuan literasi akan menabah dampak positif pada peningkatan SDM.
"Tantangan yang kita hadapi di Kabupaten Banyuasin tentu berbeda dengan tantangan yang ditemui teman-teman disini, namun saya yakin dengan menumbuhkan kemampuan literasi masyarakat akan membawa dampak luar biasa pada peningkatan kualitas SDM" urai dia.
Sementara Sekretaris Bale Buku Palmeriam, Ayi Endar, menyqmpaikan bahwa tantangan yang dihadapi timnya adalah membangun kepercayaan masyarakat di tengah kehidupan yang sarat akan masalah sosial.
Ayi menceritakan Bale Buku di Palmeriam merupakan Bale Buku ke 10 dari 12 Bale Buku yang saat ini ada di Kota Jakarta. Dia juga menyampaikan bahwas pada awalnya kebanyakan Bale Buku ada bekas pos ronda yang tak lagi terpakai.
"Kita sadar tidak bisa serta merta kita hadir lalu memberikan anak-anak buku begitu saja. Ada banyak kegiatan lain yang kita selenggarakan untuk menarik minat anak, seperti mewarnai di media kain atau baru, belajar kesenian tradisional seperti menari, bahkan posyandu" Ujar Ayi Endar.
Saat ini di Bale Buku paginya diisi kegiatan PAUD dan sore harinya diisi TPA. "Jadi memang kolaborasi dengan semua pihak diperlukan terutama pemerintah setempat untuk mendukung Bale Buku tetap eksis" ucap dia. ***