Babirusa Hewan Endemik Sulawesi yang Miliki Kebiasaan Unik pada Masa Kawin
Babirusa tergolong dalam keluarga Suidae, namun memiliki penampilan yang cukup berbeda dari babi liar pada umumnya. --Foto theonlinezoo
5. Peran Wilayah dan Dominasi
Wilayah memainkan peran penting dalam dinamika kawin babirusa.
Jantan yang berhasil menguasai wilayah tertentu memiliki keunggulan dalam menarik betina dan menjaga mereka dari saingan.
Wilayah ini biasanya berupa area yang kaya akan sumber daya makanan dan air, yang menarik bagi betina.
Jantan yang dominan akan menandai wilayah mereka dengan cara menggosokkan tubuh mereka pada pohon atau tanah, meninggalkan feromon sebagai penanda.
Mereka juga akan secara aktif menjaga wilayah ini dari jantan lain, memastikan bahwa mereka tetap menjadi satu-satunya jantan yang memiliki akses ke betina di wilayah tersebut.
Jantan yang dominan biasanya memiliki taring yang lebih besar dan kuat, yang membantu mereka dalam mempertahankan wilayah mereka.
6. Proses Kawin dan Kehamilan
Setelah proses memilih pasangan selesai, babirusa akan melakukan perkawinan.
Proses ini biasanya berlangsung singkat, namun intens. Setelah kawin, betina akan memasuki masa kehamilan yang berlangsung sekitar lima hingga enam bulan.
Selama masa kehamilan, betina akan mengurangi aktivitas mereka dan mencari tempat yang aman dan terlindungi untuk melahirkan.
Betina biasanya melahirkan satu hingga dua anak dalam satu kali kelahiran.
Anak babirusa yang baru lahir akan tinggal bersama induknya selama beberapa bulan pertama.
Di mana mereka akan belajar mencari makanan dan mengenal lingkungan sekitar.
Induk babirusa sangat protektif terhadap anak-anak mereka, dan akan menjaga mereka dari potensi ancaman, termasuk jantan lain yang mungkin mencoba mendekati.