Palestina dan Kemenangan Islam
Muthmainnah Kurdi--
Berbagai media merilis, sesaat usai genjatan senjata pada Jum'at lalu, dengan brutal zionis yahudi langsung membombardir Gaza.
Tak kurang dari 20 jam, ada 600 jiwa yang wafat. Korban terbanyak adalah warga sipil, anak-anak dan wanita. Tercatat, sudah 15.500 warga Palestina yang meninggal (CNBC Indonesia NEWS 05/12/2023).
Walaupun kebiadaban agresor yahudi terpampang jelas, namun sayangnya para pemimpin negeri-negeri muslim tetap bungkam dan membuang muka. Yang tampak hanyalah wajah hipokrit (muka dua).
Di depan mengecam dan mengutuk di sisi lain berkelindan tetap menjalin kerjasama diplomatik dan ekonomi.
Sejak agen Inggris Mustafa Kemal Atta Turk menghapus Khilafah (sistem pemerintahan Islam) pada tahun 1924, lalu menggantinya dengan sistem demokrasi kapitalis, maka bercokollah sekat bangsa-bangsa (nasionaliasme) yang dihembuskan oleh Barat, muncullah keegoan pemimpin negeri-negeri muslim utamanya negara Arab.
Apalagi, makin kuatnya cengkraman sekularisme. Tahta menjelma menjadi Tuhan-Tuhan baru, membuat empati terhadap penderitaan saudara muslimnya musnah.
Seiring menguatnya ketergantungan politik terhadap Amerika Serikat, yang notabenenya pendukung utama zionis yahudi.
Menyongsong Kemenangan
Gigihnya perjuangan, darah dan airmata rakyat Palestina telah membuktikan ketangguhan iman dan gigihnya dalam perjuangan. Lantas, bagaimana dengan kita ?
Sudah seharusnya kita berdiri di shaf paling depan, membela, dan membantu perjuangan saudara kita. Walaupun terhalang oleh sekat negara bangsa (nasionalisme).
Kita masih bisa melakukan banyak cara, mulai dari berdoa, mengirimkan donasi terbaik, membelanya dari serangan fitnah keji musuh dan anteknya, yang menyasar pejuang Hamas dan para mujahid.
Dari dinding-dinding media sosial yang kita miliki, penuhi dengan seruan semangat jihad dan Khilafah sebagai solusi, mengusir penjajah zionis Yahudi dari tanah suci Palestina.
Islam bukan hanya agama ibadah namun, agama yang komprehensif (lengkap) aturannya, menjadi solusi atas setiap problem, termasuk solusi perang yang dihembuskan oleh zionis Yahudi laknatullah.
Khilafah adalah satu-satunya solusi yang bisa menuntaskan perang di Gaza. Dalam sistem ini, seorang pemimpin (Khalifah) bukan hanya memimpin negara, ia juga perisai (pelindung) bagi rakyatnya.
Di bawah perlindungan Khalifah, rakyat akan hidup dalam suasana keimanan yang tinggi, penuh kedamaian dan kesejahteraan.