Kinerja Koordinasi Pemerintah Daerah Ditingkatkan Melalui Rapat Pengendalian Inflasi dan Ketersediaan Air
Sekda Banyuasin saat memimpin kegiatan rapat--
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pada Selasa, 3 September 2024, Pangkalan Balai menjadi tuan rumah rapat koordinasi penting yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Ir Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA., IPU., ASEAN Eng.
Rapat ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan dilakukan melalui zoom meeting yang dipandu oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Fokus dari rapat ini adalah pengendalian inflasi daerah tahun 2024, sebuah isu krusial yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Tinjau Pasar Murah, Pj. Bupati Banyuasin Ajak Masyarakat Manfaatkan Perkarangan Rumah!
Dalam sambutannya, Ir Erwin Ibrahim menegaskan pentingnya koordinasi yang solid antara pemerintah daerah dan Kementerian Dalam Negeri untuk menghadapi tantangan inflasi yang mungkin terjadi.
"Pengendalian inflasi adalah salah satu prioritas utama kita, dan koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat adalah kunci untuk mencapai stabilitas ekonomi di daerah," ungkapnya.
Rapat ini juga bertujuan untuk memperkuat strategi pengendalian inflasi yang efektif, serta memantau perkembangan dan dampak dari kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan.
BACA JUGA:Kemenangan Kecil Emak-Emak Prajen: Perjuangan Melawan Debu Pabrik Berbuah Manis
Selain rapat pengendalian inflasi, Ir Erwin Ibrahim juga memimpin rapat koordinasi khusus dengan PDAM Tirta Betuah.
Rapat ini dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Bupati Banyuasin dan membahas isu kritis mengenai ketersediaan air yang sulit mengalir ke pelanggan PDAM Tirta Betuah.
Ketersediaan air merupakan salah satu masalah mendasar yang perlu segera diatasi mengingat dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari warga.
BACA JUGA:Banyuasin Banjir Pelamar CPNS 2024, Posisi Keenam Terbanyak, Begini Kata Sekda Banyuasin!
Dalam pertemuan ini, perwakilan dari PDAM Tirta Betuah menyampaikan bahwa keterbatasan aliran air disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk infrastruktur yang tidak memadai dan kerusakan pada jaringan distribusi.
PDAM Tirta Betuah juga memaparkan langkah-langkah perbaikan yang telah diambil serta rencana jangka panjang untuk meningkatkan sistem distribusi air.