Adelia Afraa Dzakiyah N Terpilih Ketua OSIS SMPN 1 Makarti Jaya
Empat calon bersaing dalam pemilihan Ketua OSIS (foto-muk)--
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Civitas akademi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Makarti Jaya, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan mengucapkan selamat.
Ucapan tersebut disampaikan kepada ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang sudah terpilih untuk Periode Tahun 2024-2025 hasil pemilihan beberapa hari lalu.
Terpilihnya Adelia Afraa Dzakiyah N setelah dilakukan setelah proses demokrasi dalam organisasi sekolah berlangsung ketat dan bersaing.
BACA JUGA:Kwarran Selat Penuguan Gelar Kema Akbar Tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak
BACA JUGA:Pelatihan Sebulan, Alex Sander Akhirnya Lulus Sebagai Asesor Kompetensi BAN Tahun 2024
Pada pesta demokrasi SMPN 1 Makarti Jaya ada empat kandidat bersaing untuk menjadi ketua OSIS, nomor urut 1 Adelia Afraa Dzakiyah N yang terpilih dari tiga kandidat lainnya.
Menurut Kepala SMPN 1 Makarti Jaya, Muhammad Nur SPd, poses jalannya pemilihan ketua OSIS memang panjang, karena harus mengikuti tahapan - tahapan dilalui sesuai dengan proser yang berlaku.
Dalam pelaksanaan tahapan pemilihan tersebut ada empat kandidat yang muncul untuk mencalonkan diri sebagai ketua Osis yang bakal diusung oleh pemilih.
BACA JUGA:SDN 5 Banyuasin III Berbagi Praktek Baik Membahas Kwalitas Pembelajaran Berbasis Rapor.
Proses demokrasi dalam pemilihan ketua Osis tersebut tidak hanya melibatkan para kandidat yang berlomba untuk jabatan, tetapi juga melibatkan seluruh anggota sekolah yang berhak memberikan suara.
Suara demokrasi ini merupakan representasi dari kehendak dan aspirasi para siswa, sekaligus menjadi cermin dari karakter mereka sebagai pelajar Pancasila.
Pemilihan Ketua OSIS yang dilakukan melalui proses demokrasi memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan.
BACA JUGA:Guru di SDN 4 Banyuasin III dapat Pelatihan Perangkat Ajar IKM
Melalui pemilihan ini, siswa diajak untuk berpikir kritis, mengevaluasi, dan memilih calon pemimpin yang dianggap mampu mewakili aspirasi dan kepentingan siswa secara luas.