Osteoporosis pada Usia Muda? Gejala yang Harus Diwaspadai dan Cara Pencegahannya

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Jumat , 27 Sep 2024 - 10:11

Osteoporosis adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, bahkan di usia muda.--

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Osteoporosis adalah kondisi dimana kepadatan tulang menurun sehingga tulang menjadi rapuh dan rentan patah.

Meskipun sering dikaitkan dengan penuaan, osteoporosis bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita, termasuk orang yang masih muda.

Karena itu, penting untuk memahami gejala serta cara mencegah osteoporosis demi menjaga kesehatan tulang.

Penyebab Osteoporosis

Osteoporosis terjadi ketika proses pembentukan tulang baru tidak dapat mengimbangi hilangnya tulang lama.

Pada dasarnya, tulang adalah jaringan hidup yang terus-menerus memperbarui diri melalui siklus penghancuran dan pembentukan.

Pada usia muda, tubuh lebih cepat membentuk tulang baru daripada menghancurkan yang lama, sehingga kepadatan tulang meningkat.

Namun, setelah usia 30 tahun, proses tersebut mulai melambat.

Pada banyak orang, terutama wanita pascamenopause, kehilangan tulang terjadi lebih cepat dibandingkan pembentukan, yang dapat menyebabkan osteoporosis.

osteoporosis pada usia muda? gejala yang harus diwaspadai dan cara pencegahannya                            koranharianbanyuasin.id - osteoporosis adalah kondisi dimana kepadatan tulang menurun sehingga tulang menjadi rapuh dan rentan patah.
meskipun sering dikaitkan dengan penuaan, osteoporosis bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita, termasuk orang yang masih muda.
karena itu, penting untuk memahami gejala serta cara mencegah osteoporosis demi menjaga kesehatan tulang.
baca juga:jangan dibuang! 6 khasiat mengejutkan biji alpukat: dari kesehatan jantung hingga kulit
baca juga:kram otot tiba-tiba? ini penyebab dan cara mudah meredakannya
penyebab osteoporosis
osteoporosis terjadi ketika proses pembentukan tulang baru tidak dapat mengimbangi hilangnya tulang lama.
 pada dasarnya, tulang adalah jaringan hidup yang terus-menerus memperbarui diri melalui siklus penghancuran dan pembentukan.
baca juga:tips alami atasi bau tak sedap akibat konsumsi jengkol dan petai
baca juga:meski kaya vitamin dan serat, konsumsi mangga setiap hari bisa berisiko, jika...
pada usia muda, tubuh lebih cepat membentuk tulang baru daripada menghancurkan yang lama, sehingga kepadatan tulang meningkat. 
namun, setelah usia 30 tahun, proses tersebut mulai melambat. 
pada banyak orang, terutama wanita pascamenopause, kehilangan tulang terjadi lebih cepat dibandingkan pembentukan, yang dapat menyebabkan osteoporosis.
baca juga:benarkah air es membuat gemuk? ini penjelasan ilmiahnya
baca juga:bau badan? cukup gunakan satu bahan dapur ini, bau keti lenyap
selain faktor usia, ada beberapa penyebab dan faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan terkena osteoporosis, seperti:
jenis kelamin: wanita lebih rentan terkena osteoporosis dibandingkan pria, terutama setelah menopause.
genetik: riwayat keluarga dengan osteoporosis meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.
gaya hidup: kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, serta pola makan rendah kalsium dapat memicu osteoporosis.
kondisi medis tertentu: gangguan hormonal, gangguan penyerapan nutrisi, serta penggunaan obat-obatan tertentu (misalnya kortikosteroid) dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko.
gejala osteoporosis
osteoporosis sering disebut sebagai "silent disease" karena pada tahap awal tidak menunjukkan gejala yang jelas. 
banyak orang baru menyadari bahwa mereka mengalami osteoporosis setelah mengalami patah tulang akibat benturan ringan. 
namun, ada beberapa tanda yang patut diwaspadai, antara lain:
nyeri punggung: nyeri yang disebabkan oleh tulang belakang yang rapuh atau keropos.
postur tubuh membungkuk: kehilangan ketinggian karena perubahan pada tulang belakang yang menjadi lemah dan rapuh.
patah tulang: fraktur atau patah tulang, terutama di pergelangan tangan, tulang panggul, atau tulang belakang, bahkan setelah cedera ringan.
kehilangan tinggi badan: menyusutnya tinggi badan akibat keretakan pada tulang belakang.
pencegahan osteoporosis
meski osteoporosis dapat menyerang siapa saja, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah terjadinya kondisi ini, di antaranya:
- konsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin d
kalsium adalah mineral penting untuk pembentukan tulang, sementara vitamin d membantu penyerapan kalsium dalam tubuh. 
sumber kalsium termasuk produk susu, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. 
vitamin d bisa didapatkan dari paparan sinar matahari serta makanan seperti ikan berlemak dan kuning telur.
- aktivitas fisik secara teratur
olahraga yang melibatkan beban, seperti jalan kaki, lari, atau angkat beban, dapat membantu memperkuat tulang. 
latihan kekuatan juga penting untuk menjaga kepadatan tulang.
- hindari kebiasaan merokok dan alkohol
rokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh dan mempercepat hilangnya massa tulang.
- periksakan kesehatan tulang secara berkala
khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan osteoporosis atau wanita yang telah memasuki masa menopause, sebaiknya melakukan tes kepadatan tulang secara berkala.
osteoporosis adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, bahkan di usia muda. 
dengan mengenali gejala-gejala awal dan menerapkan gaya hidup sehat, seperti pola makan kaya kalsium dan olahraga teratur, risiko terkena osteoporosis dapat diminimalkan. 
jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika anda merasa berisiko terkena osteoporosis atau mengalami gejala-gejala yang mencurigakan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 22 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan