Waspadai 5 Makanan Tinggi Kolesterol yang Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Waspada kolesterol tinggi.--
4. Makanan Laut Tertentu
Meskipun sebagian besar makanan laut seperti ikan salmon dan tuna kaya akan lemak sehat omega-3, beberapa jenis makanan laut seperti udang, cumi-cumi, dan kepiting mengandung kolesterol tinggi.
Misalnya, 100 gram udang mengandung sekitar 200 mg kolesterol, hampir mencapai batas harian yang direkomendasikan untuk asupan kolesterol.
Meskipun tidak semua orang perlu menghindari makanan laut, bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi atau risiko penyakit jantung, konsumsi makanan laut ini harus diperhatikan.
Alternatif sehat: Ikan seperti salmon, sarden, dan mackerel, yang kaya akan lemak omega-3, merupakan pilihan lebih baik untuk menjaga kesehatan jantung sambil tetap mendapatkan manfaat dari makanan laut.
5. Makanan yang Digoreng dan Makanan Cepat Saji
Makanan yang digoreng dan makanan cepat saji, seperti kentang goreng, ayam goreng, burger, dan donat, mengandung lemak trans yang sangat berbahaya bagi kesehatan jantung.
Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL sekaligus menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, makanan cepat saji sering kali tinggi kalori dan lemak jenuh, yang semakin memperburuk kondisi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Alternatif sehat: Menghindari makanan yang digoreng dan lebih memilih makanan yang dipanggang, direbus, atau dikukus adalah cara yang baik untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil.
Mengendalikan asupan makanan tinggi kolesterol sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Meskipun beberapa makanan seperti jeroan, daging merah, dan makanan laut tertentu bisa memberikan manfaat nutrisi, konsumsi dalam jumlah besar dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Dengan memilih alternatif yang lebih sehat dan membatasi konsumsi makanan tinggi kolesterol, Anda dapat menjaga kadar kolesterol tetap stabil dan mengurangi risiko penyakit jantung di masa depan.