Askolani Berjanji Akan Revitalisasi PDAM Tirta Betuah Banyuasin untuk Penyediaan Air Bersih
Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Banyuasin Nomor urut 1, Askolani-Netta Indian saat menyampaikan visi dan misi.--Foto koranharianbanyuasin.id
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih yang menjadi salah satu kebutuhan mendesak di Pangkalan Balai, Bupati Banyuasin petahana, Askolani, mengungkapkan rencananya untuk melakukan revitalisasi besar-besaran terhadap PDAM Tirta Betuah jika ia kembali terpilih dalam pemilihan bupati mendatang.
Langkah ini dianggap krusial mengingat permasalahan terkait penyediaan air bersih semakin mengkhawatirkan di wilayah ibu kota Banyuasin dan sekitarnya.
"Aspek ketersediaan air bersih ini sangat penting. Oleh karena itu, di tahun pertama menjabat kembali, kami akan segera melakukan pembenahan PDAM. Hal ini tidak bisa ditunda lagi," ujar Askolani.
BACA JUGA:Hasil Arctic Open 2024: Menangi Laga Ketat, Rinov/Pitha ke Perempat Final
Janji ini ia sampaikan sebagai komitmen kuat terhadap peningkatan pelayanan publik di sektor air bersih, sebuah sektor yang belakangan kerap mendapat sorotan tajam dari masyarakat.
PDAM Tirta Betuah, yang bertanggung jawab dalam penyediaan air bersih bagi ribuan warga di Pangkalan Balai dan sekitarnya, saat ini tengah menghadapi berbagai kendala operasional.
Salah satu masalah utama yang disorot oleh Askolani adalah jaringan distribusi air yang sudah usang.
BACA JUGA:Gerakan Sang Purba Disdikbud Jadi Inovasi Baru bagi BPMP Sumsel
Seiring bertambahnya usia, pipa-pipa air tersebut sering mengalami kebocoran, mengakibatkan distribusi air yang tidak optimal dan menimbulkan keluhan dari masyarakat.
“Banyak pipa distribusi yang sudah tua dan sering bocor, hal ini menghambat distribusi air yang layak kepada warga. Selain itu, mesin-mesin pengolahan air di PDAM juga sudah tidak mampu menutupi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat,” ungkap Askolani.
Permasalahan lainnya adalah terkait kapasitas mesin yang sudah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.
BACA JUGA:Konsisten Peningkatan Produktivitas, Perusahaan dan UMKM di Sumsel Dianugerahi Siddhakarya
Kapasitas pompa yang terbatas serta jarak intake dari boster yang terlalu jauh juga menjadi faktor penghambat distribusi air.
Banyak pipa distribusi yang masih menggunakan material PVC, yang kualitasnya tidak memadai untuk menangani tekanan air dalam jangka panjang.