BANNER ASKOLANI 2 PERIODE

INDONESIA MAJU DI MULAI DARI PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA SECARA PERMANEN

Widya Astin--

BACA JUGA:Sulingjar di SDN 10 Sembawa Berjalan Lancar

Beberapa faktor penyebab kemiskinan struktural, antara lain: 

• Ketimpangan ekonomi 

• Monopoli di bidang politik dan ekonomi yang dilakukan kelas ekonomi atas Salah satu langkah penting dalam mengatasi kemiskinan struktural adalah dengan memberikan akses yang setara ke pendidikan berkualitas. Pendidikan berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu lulusan yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik. Pendidikan berkualitas juga bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi kehidupan, bukan hanya untuk penilaian. 

 Pendidikan berkualitas penting karena dapat meningkatkan peluang hidup, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan masa depan yang lebih stabil.

BACA JUGA:Kaya Antioksidan, Ini 7 Manfaat Biji Pala untuk Kesehatan Tubuh

COVID-19 adalah sebuah penyebab meningkatnya angka kemiskinan yang tidak diduga-duga. Penyebab kemiskinan sebenarnya dibedakan berdasarkan jenis kemiskinan tersebut. Jenis-jenis kemiskinan tersebut antara lain kemiskinan subjektif, kemiskinan mutlak, kemiskinan relatif, kemiskinan alamiah, kemiskinan kultural, dan kemiskinan struktural.

Menurut Selo Soemardjan (1980), kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat, karena struktur sosial masyarakt itu sehingga mereka tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia untuk mereka.

Menurut BPS, mereka yang masuk kategori miskin adalah yang pengeluarannya di bawah Rp460 ribu per orang atau Rp2,2 juta per keluarga per bulan. Ketika pandemi COVID-19 melanda, banyak orang terkena PHK, tak dapat bansos, hingga UMKM banyak yang tutup atau gulung tikar. Sehingga tak heran jika angka kemiskinan di Indonesia mengalami kenaikan. Peneliti mengatakan bahwa upaya untuk memulihkan kondisi ini akan memerlukan waktu yang lama. 

Kesenjangan yang terjadi di masyarakat akibat kemiskinan, dapat berisiko memunculkan konflik. Perasaan cemburu karena mendapat perlakukan yang berbeda dari masyarakat kaya dapat menjadi pemicunya.

BACA JUGA:Gladi Bersih ANBK Kelas V, di SDN 1 Talang Kelapa Diikuti 30 Peserta Didik

Agar dampak-dampak tersebut tidak muncul, maka masalah kemiskinan struktural di Indonesia perlu untuk ditindaklanjuti. Lalu, bagaimana solsolusi untuk mengatasi masalah kemiskinan struktural?

1. Melakukan pembaharuan pada data penduduk.

2. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin dan hampir miskin

3. Meningkatkan insentif bidang pertanian, peternakan, dan perikanan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan