BANNER ASKOLANI 2 PERIODE

Podcast, Pj Gubernur Sumsel Paparkan Potensi dan Capaian Pembangunan Sumsel

Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi.--Foto humaspemprovsumsel

BACA JUGA:Rumah dan Tiang Listrik Roboh, Rumah Warga Gelap, Ini Sebabnya!  

Selain komoditi kopi dan perkebunan lainnya.

“Potensi perkebunan kopi kita itu sangat besar, beberapa waktu lalu BPS juga telah menyampaikan bahwa nilai ekonomi kopi menjadi salah satu komoditas yang sangat tinggi," terangnya. 

"Komoditas kopi memiliki peran penting dan menjanjikan dalam perekonomian nasional, sehingga memang kita perlu untuk terus dorong,” tambahnya.

Upaya menjadikan komoditi kopi Sumsel agar dikenal dunia, pihaknya memberikan akses dan edukasi kepada petani mulai dari pemupukan kopi, bantuan alsintan, sampai dengan tata kelola pasca panen.

“Guna meningkatkan produktivitas kopi, brand, hingga standar pengemasan kopi juga dilakukan agar masuk ke pasar global,” terangnya.

Lebih jauh Elen menuturkan, Pemerintah Provinsi Sumsel terus berupaya untuk membangkitkan ekonomi Sumsel termasuk hilirisasinya produk unggulannya. 

“Saat ini Pemprov Sumsel tengah berusaha mempercepat realisasi pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat yang nantinya akan menjadi pusat distribusi barang/logistik,” tambahnya.

Keberadaan pelabuhan tanjung carat ini lanjut dia akan menggantikan keberadaan pelabuhan Boom Baru, karena sudah tidak bisa dikembangkan lagi, disebabkan lokasinya yang berada di tengah kota.

“Tinggal nanti kita finalisasi, waktu itu masih menterinya Pak Budi Karya Sumadi, tapi kami juga komunikasikan ke Pak Dirjen mengenai skema ini, dan sedang dipersiapkan, nanti tentu kita dorong lebih cepat untuk ini kita bisa langsung operasional, saya yakin Sumsel ke depan itu akan semakin lebih maju pemerataan pembangunannya,” tuturnya.

Tak hanya itu lanjut Elen Setiadi pihaknya juga tengah fokus pada pembangunan infrastruktur termasuk ruas jalan tol, kereta api yang masuk dalam program pemerintah pusat. 

Selain itu juga menyelesaikan Bendungan Tiga Dihaji, irigasi Lematang terus dikebut untuk meningkatkan produksi beras. 

“Sumsel itu adalah produsen beras, yang kedua terbesar di luar Jawa setelah Sulsel. Dari angka statistik yang ada produksi kita itu sekitar 1700 ton per tahun dan konsumsi kita hanya setengahnya, sekitar 800 atau 900,” tambahnya. 

Dari sisi lahan, lanjut Elen, Provinsi Sumsel mempunyai potensi lahan yang bisa dikembangkan untuk menjadi basis peningkatan produksi beras, melalui pengembangan kawasan sawah rawa pasang surut tanah mineral dan rawa lebak tanah mineral. 

“Dengan adanya pembukaan sawah, tentu masyarakat ada peluang pekerjaan baru dan lain sebagainya, ada hilirisasinya. Jadi akan sangat besar sekali manfaatnya bagi kita di Provinsi Sumsel,” tandasnya.

Tag
Share