Hoarding Disorder: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Kenali gejala hoarding disorder sebelum terlambat--Foto alodokter
BACA JUGA:Berat Badan Stuck Saat Diet? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kolektor umumnya menjaga koleksi mereka tetap rapi dan terorganisir, sedangkan penderita hoarding disorder memiliki tumpukan barang yang tidak teratur dan berantakan.
Gejala Hoarding Disorder
Gejala hoarding disorder dapat dikenali dari beberapa tanda berikut:
1. Kesulitan Membuat Keputusan untuk Membuang Barang
Penderita merasa sulit membuang barang-barang yang tidak lagi digunakan, seperti koran lama, pakaian usang, atau benda pecah.
Hal ini biasanya disebabkan oleh perasaan takut kehilangan sesuatu yang mungkin berguna di masa depan atau memiliki ikatan emosional terhadap barang tersebut.
2. Kebutuhan Berlebihan untuk Menyimpan Barang
Ada dorongan kuat untuk menyimpan barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
Akibatnya, mereka cenderung membeli atau mengambil barang yang sebenarnya tidak memiliki fungsi praktis.
3. Lingkungan yang Tidak Terorganisir
Tumpukan barang yang memenuhi ruangan menjadi ciri khas hoarding disorder.
Hal ini dapat menyebabkan ruang seperti dapur, kamar tidur, atau ruang tamu tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.
4. Kesulitan Mengontrol Emosi
Penderita hoarding disorder sering merasa cemas, marah, atau tertekan ketika diminta membuang barang.