BANNER ASKOLANI 2 PERIODE

Hoarding Disorder: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kenali gejala hoarding disorder sebelum terlambat--Foto alodokter

BACA JUGA:Berat Badan Stuck Saat Diet? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kolektor umumnya menjaga koleksi mereka tetap rapi dan terorganisir, sedangkan penderita hoarding disorder memiliki tumpukan barang yang tidak teratur dan berantakan.

Gejala Hoarding Disorder

Gejala hoarding disorder dapat dikenali dari beberapa tanda berikut:

1. Kesulitan Membuat Keputusan untuk Membuang Barang

Penderita merasa sulit membuang barang-barang yang tidak lagi digunakan, seperti koran lama, pakaian usang, atau benda pecah.

Hal ini biasanya disebabkan oleh perasaan takut kehilangan sesuatu yang mungkin berguna di masa depan atau memiliki ikatan emosional terhadap barang tersebut.

2. Kebutuhan Berlebihan untuk Menyimpan Barang

Ada dorongan kuat untuk menyimpan barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.

Akibatnya, mereka cenderung membeli atau mengambil barang yang sebenarnya tidak memiliki fungsi praktis.

3. Lingkungan yang Tidak Terorganisir

Tumpukan barang yang memenuhi ruangan menjadi ciri khas hoarding disorder.

Hal ini dapat menyebabkan ruang seperti dapur, kamar tidur, atau ruang tamu tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

4. Kesulitan Mengontrol Emosi

Penderita hoarding disorder sering merasa cemas, marah, atau tertekan ketika diminta membuang barang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan