TPID Sumsel Diminta Pantau dan Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Nataru

Pj Gubernur Sumsel saat memimpin rakor ketersediaan pasokan dan antisipasi kenaikan harga jelang Nataru, Rabu 18 Desember 2024.--Foto humaspemprovsumsel

BACA JUGA:Sekda Erwin Ibrahim Ingatkan OPD Penuhi Kebutuhan Masyarakat Jelang Natal dan Tahun Baru

"Keterjangkauan Harga, dengan cara terus melakukan pemantauan harga di pasar secara berkala dan melakukan quick action apabila terdapat gejolak harga seperti pelaksanaan Gerakan Pengendalian Inflasi Se Sumsel (GPISS) melalui pasar murah, optimalisasi toko penyeimbang, serta melakukan asesmen sebelum menaikkan harga," ucapnya.

"Kelancaran distribusi ini juga perlu kita jaga dengan cara optimalisasi Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) serta antisipasi titik-titik rawan banjir jelang puncak musim hujan," tambahnya. 

Selain itu, Pemprov Sumsel juga telah melakukan Operasi Pasar Murah (OPM) guna membantu masyarakat mendapati bahan pangan dengan yang lebih murah dibandingkan dengan harga pasar.

Sebanyak 5 kali yakni di tanggal 5 November 2024 di halaman Kantor Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel.

Kemudian 7 November 2024 di Pasar Alang-Alang Lebar, 12 November 2024 di Pasar Talang Betutu 14 November 2024 di Pasar Gandus.

Tangga 6 Desember 2024, di Halaman Kantor Gubernur Sumsel.

“Hari ini kita laksanakan di  Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel," jelasnya.

Selanjutnya Elen juga mengatakan komunikasi yang efektif sangat perlu dilakukan dengan cara kampanye bijak berbelanja.

"Publikasi upaya pengendalian inflasi, serta koordinasi antar pemerintah daerah, asosiasi petani, pedagang, dan sektor swasta guna memastikan kelancaran produksi dan distribusi komoditas pangan. 

“Tanggal 7 Desember 2024 lalu kita juga mendapatkan kesempatan memaparkan upaya yang dilakukan Sumsel agar inflasi terjaga dan ini kita langsung sampaikan di hadapan presiden. Kita dipilih karena kita dinilai sebagai daerah yang inflasinya terjaga dan pertumbuhan ekonominya baik," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Ricky Perdana Gozali dalam laporannya menyebut inflasi pada November 2024 year on year (yoy) sebesar 0,73 persen.

Dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,48. Dimana inflasi dominan terjadi di Kota Palembang sebesar 0,95 persen dengan IHK sebesar 105,89 dan terendah terjadi di Kabupaten Muara Enim sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 108,43.

Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran yaitu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,68 persen kelompok kesehatan sebesar 1,78 persen kelompok transportasi 1,60 persen.

"Tingkat inflasi month to month Provinsi Sumsel Bulan November 2024 sebesar 0,58 persen dan tingkat inflasi year to date sebesar 0,70 persen," imbuhnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan