Kenali Depresi Pasca Melahirkan Sebelum Terlambat: Ini 10 Gejala Utamanya

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Selasa , 04 Feb 2025 - 14:00

kenali depresi pasca melahirkan sebelum terlambat: ini 10 gejala utamanya                            koranharianbanyuasin.id - depresi pasca melahirkan atau postpartum depression (ppd) adalah kondisi yang dapat dialami oleh ibu setelah melahirkan.
kondisi ini bukan sekadar "baby blues" biasa yang umumnya hilang dalam beberapa minggu, tetapi dapat berlangsung lebih lama dan memengaruhi kesehatan mental serta fisik ibu.
menurut penelitian, sekitar 10–15% ibu mengalami depresi pasca melahirkan, dan jika tidak ditangani, dapat berdampak pada perkembangan bayi serta kesejahteraan keluarga.
baca juga:7 kebiasaan sehat yang wajib dilakukan ibu hamil untuk cegah prematuritas
baca juga:6 kebiasaan yang harus dihindari ibu hamil agar bayi tidak lahir sumbing
berikut adalah beberapa tanda-tanda depresi pasca melahirkan yang perlu diwaspadai:
1. perasaan sedih yang berlebihan
ibu yang mengalami ppd sering merasa sedih, hampa, atau tidak memiliki harapan.
baca juga:makanan berbahaya yang wajib dihindari selama kehamilan
baca juga:apa yang tidak boleh dimakan saat hamil? ini daftarnya!
perasaan ini bisa muncul tanpa sebab yang jelas dan berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
berbeda dengan "baby blues" yang biasanya mereda dalam dua minggu, depresi pasca melahirkan lebih intens dan persisten.
2. mudah menangis tanpa alasan jelas
baca juga:kaki bengkak saat hamil? simak cara mengatasinya dengan aman
baca juga:jangan anggap sepele! kaki bengkak saat hamil bisa jadi tanda preeklampsia
sering menangis tanpa sebab yang jelas juga merupakan tanda umum ppd.
ibu mungkin merasa kewalahan, tidak mampu mengurus bayi, atau merasa tidak cukup baik sebagai seorang ibu.
3. kehilangan minat atau kesukaan terhadap aktivitas
ibu dengan ppd bisa kehilangan minat terhadap hal-hal yang sebelumnya menyenangkan, seperti hobi, berkumpul dengan teman, atau bahkan menghabiskan waktu dengan bayi sendiri.
4. kelelahan berlebihan dan kurang energi
meskipun kelelahan adalah hal yang wajar setelah melahirkan, ibu dengan ppd sering merasa sangat lelah hingga sulit melakukan aktivitas sehari-hari, bahkan untuk merawat diri sendiri atau bayi mereka.
5. gangguan tidur
ppd sering menyebabkan insomnia atau sebaliknya, tidur berlebihan.
ibu mungkin merasa sulit tidur meskipun bayinya sudah tertidur, atau justru tidur sepanjang waktu tetapi tetap merasa lelah.
6. perubahan nafsu makan
depresi dapat memengaruhi nafsu makan.
beberapa ibu mengalami penurunan nafsu makan yang drastis, sementara yang lain justru makan berlebihan sebagai bentuk pelarian dari stres.
7. kesulitan menjalin ikatan dengan bayi
salah satu tanda ppd yang paling berbahaya adalah kesulitan ibu dalam menjalin ikatan dengan bayinya.
mereka mungkin merasa tidak terhubung, tidak peduli, atau bahkan memiliki perasaan negatif terhadap bayi mereka sendiri.
8. perasaan bersalah dan rendah diri
ibu dengan ppd sering merasa bersalah, menganggap diri mereka ibu yang buruk, atau merasa tidak layak untuk merawat bayi mereka.
pikiran ini dapat memperburuk kondisi mental dan meningkatkan risiko kecemasan berlebih.
9. serangan panik dan kecemasan berlebihan
ppd dapat menyebabkan kecemasan ekstrem, bahkan serangan panik.
ibu mungkin merasa takut berlebihan terhadap kesehatan bayi, takut melakukan kesalahan, atau merasa ada sesuatu yang buruk akan terjadi.
10. pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi
tanda ppd yang paling serius adalah munculnya pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya.
jika ibu mengalami hal ini, segera cari bantuan profesional karena kondisi ini bisa berbahaya bagi ibu dan anak.
depresi pasca melahirkan bukanlah tanda kelemahan atau kurangnya cinta terhadap bayi, tetapi kondisi medis yang perlu perhatian.
jika mengalami gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk mencari dukungan dari pasangan, keluarga, atau tenaga medis.
dengan penanganan yang tepat, ibu dapat pulih dan kembali menikmati peran barunya dengan lebih baik.